Bagikan:

JAKARTA – Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) enggan memasang target membawa pulang medali emas dari Olimpiade Paris 2024 yang berlangsung 26 Juli sampai 11 Agustus 2024.

Padahal, bulu tangkis masih merupakan cabang olahraga andalan bagi Indonesia untuk mendapat medali emas di multiajang empat tahunan terbesar dunia tersebut. Namun, dalam beberapa turnamen belakangan, bulu tangkis kurang menunjukkan taji.

"Jadi, soal berapa medali yang diperoleh, saya tak bisa memberikan secara kuantitatif," kata Sekjen PBSI sekaligus Ketua Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024, Muhammad Fadil Imran.

"Namun, sebagai Ketua Tim Ad Hoc yang dipercaya mengemban tugas agar tradisi emas tetap berjalan, saya akan berbuat semaksimal mungkin," tuturnya.

Dalam sejarah Olimpiade, bulu tangkis adalah cabor yang menyumbang medali emas paling banyak sejak 1992 di Catalunya, Barcelona, Spanyol.

Fadli mengatakan untuk Olimpiade Paris 2024, Indonesia tetap memiliki peluang menjaga tradisi medali emas.

"Masih ada potensi di ganda putra, tunggal putra, tunggal putri, ganda putri. Sepanjang mindset tetap terjaga, kami yakin ada peluang dari empat sektor itu," tutur dia.

Pada Olimpiade Paris 2024, Indonesia menargetkan membuat sejarah mendapat lebih dari dua medali emas untuk pertama kalinya sepanjang keikutsertaan.

Saat ini Indonesia sudah punya enam atlet yang mendapat tiket ke Olimpiade Paris 2024. Jumlah atlet yang ikut berpartisipasi di Paris nanti pasti akan bertambah karena masih ada kualifikasi yang diikuti.