Bagikan:

YOGYAKARTA - Klub PBV Yuso (Persatuan Bola Voli Yuana Sarana Olahraga) kembali absen di Proliga. Klub legendaris asal Yogyakarta ini memilih fokus pada Liga Voli Indonesia (Livoli) dan pembinan usia muda.

Klub Yuso melakukan pergantian antarwaktu (PAW) setelah Ketua Umum lama meletakkan jabatan. Perombakan pengurus pun dilakukan.

Wijihastuti yang sebelumnya juga menjadi pengurus didapuk menjadi Ketua Umum PBV Yuso periode 2021-2025. Sabtu, 27 Januari 2024, dilakukan pelantikan pengurus baru sekaligus tasyakuran.

"Kami hanya meneruskan kepengurusan lama yang akan berakhir pada 2025. Pasalnya ketua umum lama mengundurkan diri sehingga harus dilakukan pergantian antarwaktu. Pergantian ini tidak akan berpengaruh terhadap roda organisasi dan target klub," ujar Wijihastuti di Yogyakarta, Senin, 29 Januari 2024.

Menurut Wijihastuti meski terjadi pergantian di tengah kepengurusan, klub tetap berjalan karena sudah memiliki landasan yang kokoh.

Apalagi, prinsip utama Yuso adalah gotong-royong, kesederhanaan dan semangat bersama membangun olahraga voli.

Ini menjadikan Yuso sebagai klub bola voli tertua di nusantara ini tetap eksis. Mereka melakukan pembinaan usia muda yang berkesinambungan.

Mengenai target klub di kompetisi selama kepengurusannya, Wijihastuti menuturkan bila Yuso menargetkan bertahan di kasta tertinggi, Divisi Utama, Livoli.

"Yuso sudah berhasil promosi dari Divisi Satu. Selanjutnya, kami berusaha agar tetap di Divisi Utama. Terus terang tak mudah bersaing di kasta tertinggi Livoli. Persaingannya sudah makin ketat," ucap dia

Mengenai kemungkinan kembali ke Proliga, Wijihastuti yang juga seorang pengusaha, mengatakan Yuso belum berpikir untuk kembali berkompetisi di liga voli profesional.

Tim putra Yuso terakhir kali bertarung di Proliga pada 2012. Sementara, tim putri lebih dulu meninggalkan Proliga, yaitu pada 2002.

Sejak itu, mereka tak pernah kembali ke arena. Sebaliknya, Yuso tetap rutin berkompetisi di Livoli yang akan digelar pada Oktober 2024.

"Kami masih fokus di Livoli. Apalagi Yuso sudah kembali ke Divisi Utama. Tak mudah menghadapi persaingan di Divisi Utama yang jauh lebih ketat," kata Tutek, sapaannya.

"Sebaliknya bila kembali ke Proliga, kami hars menyiapkan dana yang tidak sedikit. Paling tidak kami harus menggandeng sponsor bila ingin berlaga di Proliga. Butuh dana tidak kurang Rp10 miliar untuk ikut Proliga. Lebih baik kami menggunakan dana sebesar itu untuk pembinaan usia muda," ujarnya.

Pembinaan atlet muda bola voli terus dilakukan Yuso. Apalagi, Yuso akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Nasional (Kejurnas) U-17 yang digelar di DI Yogyakarta, 22-30 Juni 2024. Pada Kejurnas terakhir tim Yuso mampu menduduki peringkat tiga.

"Tahun ini, saya berharap Yuso meraih prestasi lebih baik. Paling tidak tim putra dan putri masuk final meski persaingannya juga ketat. Pada edisi terakhir tidak kurang diikuti 70 peserta," kata Wijihastuti.