Bagikan:

JAKARTA - Timnas Indonesia akan memulai perjalanan di Grup D Piala Asia 2023 pada 15 Januari 2024 melawan Irak.

Irak tentu menjadi lawan berat pertama sebelum mereka menghadapi Vietnam (19/1/2024) dan Jepang (24/1/2024).

Kampanye Skuad Garuda di fase grup Piala Asia 2023 memang berat. Peluang kelolosan ke babak gugur tipis. Satu-satunya lawan yang punya kans untuk bisa diredam cuma Vietnam.

Shin Tae-yong punya target meraih empat poin di Grup D dengan perincian satu kemenangan, satu seri, dan satu kekalahan. Timnas Indonesia ditargetkan menang melawan Vietnam, seri kontra Irak, dan kalah saat bertemu Jepang.

Target pelatih asal Korea Selatan itu terlihat realistis. Hanya saja, Skuad Garuda mesti membenahi masalah fisik yang selama ini digembleng selama pemusatan latihan sejak 20 Desember 2023.

Pengamat sepak bola, Ronny Pangemanan, melihat kondisi fisik paling digarisbawahi oleh Shin Tae-yong sebelum tampil di Piala Asia 2023.

"Kelemahan Indonesia salah satunya adalah soal fisik pemain. Ini permasalahan yang sudah lama. Namun, ketika kembali ke klub, apakah (kondisi fisik) ini dipertahankan?" kata Ronny Pangemanan kepada VOI.

"Ini (masalah kondisi fisik pemain) sejatinya hal yang mendasar dan sudah harus dibenahi di klub," tuturnya.

Mantan jurnalis olahraga ini lebih lanjut mengatakan bahwa tim pelatih terus harus menghadapi tidak optimalnya kondisi fisik para pemain.

Tengok saja tiga laga uji coba saat pemusatan latihan. Timnas Indonesia kalah dua kali melawan Libya (0-4 dan 1-2) dan Iran dengan skor 0-5.

"Ini yang dikeluhkan oleh asisten Shin Tae-yong bahwa fisik para pemain Timnas Indonesia turun. Kondisinya juga rendah," katanya.

Jika masalah fisik ini bisa dituntaskan saat pemusatan latihan, bukan tidak mungkin target Shin Tae-yong terealisasi.

Apalagi Shin Tae-yong juga sudah meracik skema permainan dengan tipe-tipe lawan berbeda di laga uji coba.

Ropan, sapaan Ronny Pangemanan, menilai hal itu positif mengingat lawan-lawan Timnas Indonesia di fase grup Piala Asia 2023 juga punya tipe berbeda.

Artinya, Shin Tae-yong memang menyiapkan beberapa skema untuk menghadapi lawan-lawannya. Meski tiga lawan babak grup terbilang berat, Ropan menyebut skema pelatih yang sudah disiapkan dengan baik akan berjalan maksimal dengan sokongan fisik prima.

"Lawan-lawan itu (di Piala Asia 2023) bukan hal yang mudah. Jepang, Irak, dan Vietnam punya tipikal permainan yang berbeda-beda. Untuk menghadapinya, perlu skema berbeda."

"Namun, semua balik lagi ke kondisi fisik yang seharusnya siap dulu untuk menjalankan itu (skema permainan dari pelatih)," ujar Ropan.

Vietnam sebagai salah satu lawan di Grup D telah empat kali berpartisipasi di Piala Asia. Pada 1956 dan 1960 saat masih bernama Vietnam Selatan, serta 2007 dan 2019 sebagai Vietnam.

Catatan Vietnam di Piala Asia lebih baik dibanding Timnas Indonesia. Mereka berhasil melaju ke perempat final Piala Asia 2007 dan Piala Asia 2019.

Selanjutnya, ada Irak yang memiliki prestasi lebih mengilap lagi dengan kesuksesan mereka menjuarai Piala Asia untuk pertama kalinya pada 2007. Momen itu terjadi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

Setelah kesuksesan pada 2007 itu, Irak selalu berhasil lolos fase grup. Mereka bahkan ke semifinal pada 2015 perempat final pada 2011.

Lalu, Jepang menjadi peserta paling kuat di grup sekaligus kandidat juara. Mereka punya catatan sebagai empat kali juara Piala Asia, rekor gelar terbanyak.

Samurai Biru mengincar gelar Piala Asia kelima pada edisi 2023 ini.

Sementara itu, Piala Asia 2023 sendiri mulanya diagendakan berlangsung pada 16 Juni-16 Juli 2023 di China.

Namun, pada 14 Mei 2022, AFC memutuskan China tidak lagi menjadi tuan rumah karena pandemi Covid-19. Pada 17 Oktober 2022, AFC menunjuk Qatar untuk menjadi tuan rumah Piala Asia 2023.