Bagikan:

JAKARTA - AC Milan sudah mantap melakukan pergantian pelatih meski kinerja Stefano Pioli tidak buruk. Milan hampir dipastikan menunjuk Antonio Conte untuk menggantikan Pioli.

Milan sebelumnya mengantongi sejumlah nama yang menjadi kandidat sebagai suksesor Pioli. Di antaranya Thiago Motta yang sukses membangun Bologna atau Roberto De Zerbi yang merantau ke Liga Inggris dengan menangani Brighton and Hove Albion.

Hanya, Thiago Motta sepertinya masih betah di Bologna. Dirinya dinilai mengambil risiko tinggi bila meninggalkan I Rossoblu untuk menangani Milan.

Sementara, De Zerbi kemungkinan menolak tawaran pulang ke Italia untuk melatih Rossoneri. Brighton pun dipastikan tidak akan melepas De Zerbi. Selain itu, De Zerbi masih menjadi target Real Madrid menggantikan pelatih Carlo Ancelotti.

Pilihan akhirnya jatuh kepada Conte yang pernah sukses mengarsiteki Juventus dan Inter Milan. Conte pula yang menjadi pilhan sang owner klub, Gerry Cardinale.

Bahkan, klub sudah merencanakan mengganti pelatih sebelum Natal. Terutama setelah Milan gagal di Liga Champions 2023/2024 dan hanya berkompetisi di Liga Europa 2023/2024 setelah menduduki peringkat ketiga di penyisihan grup.

Musim sebelumnya, Milan mampu mencapai semfinal sebelum disingkirkan Inter dalam Derby della Madonnina.

Tak hanya itu, Milan dinilai sudah sulit mengejar Inter di kompetisi Serie A 2023/2024. Tak peduli bila Inter memiliki kedalaman skuat lebih baik ketimbang Milan.

Dengan kualitas tim yang berbeda jauh, Milan memang harus bekerja ekstrakeras untuk bersaing dengan I Nerazzurri.

Hanya, rencana pergantian pelatih sebelum tutup tahun batal. Pasalnya, Pioli menunjukkan kinerja bagus di kompetisi domestik maupun Coppa Italia.

Sejak mengalahkan Newcastle United 2-1 di St James' Park yang meloloskan Milan ke Liga Europa 2023/2024, mereka tak pernah kalah di berbagai kompetisi.

Termasuk menyingkirkan Cagliari dengan skor telak 4-1 yang membawa Rafael Leao dkk. lolos ke perempat final Coppa Italia.

Selain itu, Milan belajar dari Napoli yang hendak memboyong Conte menggantikan Rudi Garcia.

Namun, Conte menolak tawaran itu karena tak ingin menggantikan pelatih di tengah kompetisi. Jadi, pergantian pelatih tetap dilakukan. Hanya saja, Milan kemungkinan melakukannya setelah berakhirnya liga.

Persoalannya, Milan harus siap dengan pengeluaran yang lebih besar karena permintaan gaji Conte jauh lebih tinggi ketimbang yang diterima Pioli. Eks Manajer Chelsea dan Tottenham Hotspur ini juga butuh dana yang tidak sedikit saat membangun skuat.

Ini yang menjadikan Conte tak sejalan dengan Juve dan Inter sehingga dirinya memutuskan untuk mundur. Pasalnya, Conte menyodorkan dana yang besar demi merombak skuat agar bisa bersaing di Eropa.

Seperti pernah dikatakannya, "Mereka tak bisa makan di restoran bintang empat bila tak punya dompet tebal di saku."

Artinya, klub harus siap dengan skuat mahal demi bersaing di Eropa. Sementara, Milan tak pernah lagi jorjoran dalam perekrutan pemain. Bahkan, Pioli mendapat dana terbatas bila hendak membeli pemain.

Namun, dengan dana terbatas, Pioli mampu membawa Milan ke papan atas liga dan bertahan di Coppa Italia dan Liga Europa.