JAKARTA - Manajer Carlo Ancelotti bakal pensiun setelah kontraknya di Real Madrid berakhir. Keputusan untuk pensiun sekaligus menutup pintu bagi Brasil yang berharap bisa ditukangi pelatih asal Italia itu.
Ancelotti sudah menjalani karier sebagai pelatih/manajer klub yang sangat panjang. Dirinya pun meraih semua trofi, termasuk Liga Champions saat masih sebagai pemain maupun pelatih.
Saat kembali menangani Madrid untuk kali kedua, dirinya memenangi La Liga 2022 dan Supercopa de Espana 2022.
Keberhasilan membawa Los Merengues kembali bersaing di papan atas menjadikan klub memperpanjang kontraknya.
Perpanjangan kontrak ini memang di luar perkiraan. Pasalnya, tidak ada sinyal Madrid memperbarui kontrak dia.
Bahkan, Ancelotti dikabarkan tak lagi menjalin hubungan yang harmonis dengan Presiden Florentino Perez.
Sinyal dirinya bakal diberhentikan kian kuat setelah Madrid tak kunjung memperbarui kontraknya yang berakhir pada Juni 2024. Tak heran, Ancelotti santer disebut bakal menangani Timnas Brasil.
Namun, spekulasi itu berakhir saat Madrid memperpanjang kontraknya sampai 2026. Ancelotti dinilai tetap layak menjadi nakhoda Los Blancos sampai dua tahun ke depan.
Tidak hanya kinerjanya yang apik, tetapi Ancelotti juga menunjukkan karakter pelatih yang luar biasa. Dirinya tak pernah sedikit pun mengeluh atau komplain saat tim kehilangan banyak pemain yang cedera.
Mantan pelatih AC Milan dan Juventus ini selalu bisa memaksimalkan pemain yang ada saat skuat terbatas karena banyak yang absen.
Hanya saja, sepak bola dunia bakal kehilangan salah satu manajer terbaik. Ancelotti menyatakan dirinya bakal pensiun setelah kontraknya di Madrid berakhir.
Usia yang kian uzur menjadi pertimbangan eks gelandang bertahan AS Roma dan Milan ini untuk pensiun.
Saat ini, Ancelotti berusia 64. Bila bertugas sampai akhir kontraknya maka usia Ancelotti sudah 67 pada Juni 2026.
Pada usianya yang tak jauh berbeda, para manajer legendaris, seperti Sir Alex Ferguson, Ottmar Hitzfeld, dan Vicente del Bosque memutuskan pensiun.
Ancelotti sendiri tidak merencanakan untuk tetap melatih di klub lain selepas dari Madrid. Bila Los Blancos menghendakinya, dia tak keberatan bertahan lebih lama sekaligus menunda pensiun.
"Ini akan menjadi akhir pekerjaan saya. Tahun 2026 bisa menjadi tahun terakhir saya," kata Ancelotti.
"Namun, saya bisa saja melanjutkannya sampai 2027 dan 2028. Saya suka bekerja di Madrid dan lebih baik bertahan di klub ini bila diperpanjang," ucapnya.
"Pasalnya, klub juga menghendaki saya. Ini berarti kinerja saya dinilai bagus," ujar Ancelotti yang pernah menangani Chelsea dan Everton ini.
Ancelotti juga buka suara soal tawaran melatih Timnas Brasil. Dirinya mengaku terhormat dan bangga mendapat tawaran itu. Namun, kepindahan ke Brasil tergantung situasi di Madrid.
"Semua itu tergantung bagaimana dengan Real Madrid. Namun, pada akhirnya saya hanya ingin bertahan di sini," ucapnya.
BACA JUGA:
Ancelotti termasuk pelatih kaya akan trofi yang diraih bersama klub-klub yang berbeda. Setelah gantung sepatu sebagai pemain, dia memulai karier sebagai asisten pelatih Timnas Italia pada 1992.
Selanjutnya, Reggiana menjadi klub pertama yang ditangani Ancelotti pada 1995. Kemudian, dia berpindah klub mulai dari Parma, Juventus, Milan, Chelsea, Paris Saint-Germain, dan Madrid. Dia juga pernah menangani Everton, Napoli, serta Bayern Munchen.
Hampir semua klub yang ditangani Ancelotti meraih gelar juara. Hanya Everton dan Napoli yang gagal mengangkat trofi.