Rapor Real Madrid hingga Libur Natal dan Tahun Baru, Pertahanan Perlu Pembenahan
Real Madrid tampil apik pada paruh pertama musim (Instagram/@judebellingham).

Bagikan:

JAKARTA - Perjalanan Real Madrid sampai memasuki jeda libur Natal dan Tahun Baru terbilang apik. Mereka kini ada di puncak klasemen La Liga 2023/2024 menggusur Girona.

Kemenangan tipis 1-0 Los Blancos atas Deportivo Alaves pada pekan ke-18 atau penutup sebelum libur mengubah posisi klasemen liga. Madrid menggeser Girona yang bermain seri 1-1 kontra Real Betis.

Meski demikian, Madrid dan Girona sama-sama mengoleksi 45 poin. Anak asuh Carlo Ancelotti hanya unggul selisih gol.

Torehan itu membuat rapor Madrid dalam perjalanan hampir separuh musim ini bagus. Belum lagi mereka menutup babak grup Liga Champions 2023/2024 dengan poin sempurna 18 dan juara grup.

Bila melihat perincian, penampilan Jude Bellingham dan kolega terbilang fantastis. Mereka hanya satu kali kalah dari 24 pertandingan di semua ajang. Persentase kemenangannya melebihi 83 persen.

Bicara La Liga musim ini, Madrid telah memenangi 14 dari 18 laga atau 77,7 persen kemenangan. Tiga laga lain berakhir seri saat bertemu Sevilla, Rayo Vallecano, dan Real Betis).

Satu-satunya kekalahan Los Blancos diderita dalam Derby Madrid melawan Atletico dengan skor 1-3 pada pekan keenam. Sejak kekalahan terakhir itu, Madrid tak pernah kalah selama 99 hari.

Bergeser ke Liga Champions, raihan poin sempurna babak grup saat bersaing dengan Napoli, Sporting Braga dan Union Berlin merupakan kali ketiga rekor terukir. Sebelumnya, Madrid juga bisa meraup semua kemenangan fase grup pada musim 2011/2012 dan 2014/2015.

Nah, masalahnya rekor itu bak membawa kutukan buat pasukan Ancelotti. Soalnya, dua musim sebelumnya dengan rekor poin sempurna fase grup tidak membawa gelar Liga Champions.

Makanya, musim ini Madrid punya misi untuk mematahkan kutukan Liga Champions tersebut.

Sementara itu, catatan Real Madrid di paruh musim liga membawa rekor tersendiri jika dibandingkan dengan liga-liga top Eropa lain.

Raihan 14 kemenangan bersama Girona menjadi yang terbaik di 10 besar liga-liga Eropa. Mereka melampaui Inter dan Leverkusen (13), Bayern, Aston Villa, Arsenal, dan Paris Saint-Germain (12), meskipun La Liga merupakan liga dengan jumlah pertandingan paling banyak dimainkan, 18 laga.

Selain itu, Jude Bellingham yang menjelma menjadi protagonis hebat di paruh pertama musim ini masuk dalam daftar pencetak gol terbanyak di liga-liga Eropa.

Dia berada di bawah Harry Kane (25 gol untuk Bayern), Kylian Mbappé (21 gol untuk PSG), Serhou Guirassy dan Erling Haaland (19 gol untuk Stuttgart dan Manchester City). Bellingham ada di peringkat kelima bersama Lautaro Martinez (Inter Milan).

Catatan gol Bellingham jelas melewati rekor pribadinya, hanya dalam empat bulan. Pada musim terakhir di Borussia Dortmund sebelum pindah ke Madrid, dia bahkan cuma mengemas 14 gol.

Kehebatan Bellingham tak lepas dari tangan dingin Ancelotti. Pelatih asal Italia itu sukses menerapkan sistem baru yang mengutamakan peran Bellingham selepas kepergian Karim Benzema, hasilnya optimal.

Bellingham juga telah menjadi pemimpin di Madrid. Kemampuannya untuk bermain di hampir semua posisi di lapangan, penampilannya, daya tempurnya, dan bakatnya telah menjadikannya favorit di tribun penonton.

Para suporter kerap memberi penghormatan kepadanya dengan 'Hey Jude', lagu favorit para suporter di Santiago Bernabeu.

Jude Bellingham sejatinya merupakan satu dari sekian pemain baik yang sukses menjalankan sistem baru Ancelotti memaksimalkan peran lini kedua.

Rencana cadangan Ancelotti yang menitikberatkan gelandang plus rotasi juga membuat nama-nama lain ikut mencuat. Lucas Vazquez, Nacho, Fran Garcia, Dani Ceballos, dan Nico Paz menjadi pemain yang berkontribusi maksimal meski tak sementereng Bellingham.

Maksimalnya lini kedua berdampak positif kepada lini penyerangan. Joselu (8 gol) dan Brahim Diaz (4 gol) ikut terdongkrak performanya saat penggawa inti absen karena cedera.

Hanya saja, rapor apik di sisi ofensif tak dibarengi sektor pertahanan. Lini belakang punya pekerjaan rumah sebelum kompetisi kembali di mulai.

Hal itu tak lepas dari kesulitan Ancelotti memainkan barisan pertahanan terbaik karena sejumlah pemain bolak-balik ruang perawatan.

David Alaba menyusul rekan-rekannya yang cedera, seperti Thibaut Courtois, Eder Militao, Ferland Mendy, Dani Carvajal, Eduardo Camavinga, dan Vinicius Junior.

Kondisi tersebut membuat Madrid kebobolan 11 gol di liga. Jika dibandingkan tim lain di liga-liga Eropa, Los Blancos masih kalah dengan Inter (kebobolan 7), Nice (9), dan Juventus (10).

Ancelotti mesti mencari solusi selepas libur Natal dan Tahun Baru untuk lini belakang biar penampilan Madrid kian sempurna.

Terlepas dari itu semua, Real Madrid juga sudah bisa memberi hiburan lebih buat para pendukungnya. Fitur-fitur keren Santiago Bernabeu sudah bisa dinikmati, seperti papan skor video 360. Inovasi pada renovasi Bernabeu bakal memberikan pengalaman baru buat suporter.

Sebagaimana diketahui, sejak 2019 Santiago Bernabeu menjalani renovasi paling intensif sepanjang sejarah stadion. Dengan dana hampir 1,2 miliar euro, stadion disulap menjadi tempat serbaguna yang bisa melipatgandakan pendapatan klub.

Soalnya, Bernabeu tak hanya jadi pusat olahraga, tapi juga seni dan bisnis. Memang, renovasi belum rampung sepenuhnya karena diperlambat pandemi dan perang di Ukraina-Rusia.