Bagikan:

JAKARTA - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, tak menyertakan Nadeo Argawinata sebagai penjaga gawang yang dibawa ke Turki untuk pemusatan latihan (TC). Keputusan tak membawa Nadeo itu ternyata menuai sentilan pedas dari bos Borneo FC, Nabil Husein.

Shin Tae-yong diketahui lebih memilih membawa Syahrul Trisna ketimbang Nadeo untuk TC menjelang Piala Asia 2023. Alasan sang pelatih karena ia menilai Syahrul bisa tampil tenang di lapangan.

“Syahrul adalah pemain yang sangat tenang saat pertandingan. Kemarin sering bersaing dengan Nadeo. Kadang dia yang main, kadang Nadeo."

"Namun, ketika Syahrul main, kemungkinan kebobolan semakin kecil,” ungkap Shin Tae-yong dalam keterangannya saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Desember 2023, sebelum bertolak ke Turki.

Pernyataan Shin Tae-yong itu kemudian ramai dikutip dan dijadikan penggalan di media sosial. Nabil bahkan ikut mengunggahnya di akun pribadi pada Rabu, 20 Desember 2023.

Nabil mengunggah kembali kutipan serupa dengan ikut menyematkan komentar. Bos Borneo FC itu tampak memberikan sentilan pedas melihat pemainnya, Nadeo Argawinata, tak masuk daftar.

Nabil mengomentari pernyataan Shin Tae-yong soal alasannya tak memboyong Nadeo adalah hal yang lucu. Ia kemudian menyindir agar sang pelatih fokus kepada kariernya agar mendapat perpanjangan kontrak.

“Hal-hal lucu kadang disampaikan. Fokus kerja yang benar, ya, biar diperpanjang kontrakmu. Mohon pejuang si Korea ini tolong support-nya di medsos biar diperpanjang,” tulis Nabil.

Komentar yang dilayangkan Nabil itu menjadi luapan kekecewaan karena penjaga gawang Borneo FC itu tak dibawa.

Padahal, selama era kepelatihan Shin Tae-yong, Nadeo sudah 18 kali dipercaya sebagai kiper utama. Selama keterlibatan Nadeo, gawang Timnas Indonesia kebobolan sebanyak 23 kali.

Sedangkan penampilan Syahrul di Skuad Garuda baru enam kali. Syahrul telah kebobolan enam kali atau selalu bobol di tiap penampilan.

Jika mengacu pada statistik ini, memang jumlah kebobolan Nadeo lebih banyak. Namun, hal itu tak bisa menjadi acuan.

Soalnya, melihat catatan clean-sheet, Nadeo lebih unggul ketimbang Syahrul yang baru sekali membuat clean-sheet.