Gara-gara MU, Liverpool Mainkan Tim Termuda dalam Sejarah Liga Europa Lawan Union
Liverpool tampil dengan tim termuda saat melawan Union Saint Gilloise di Liga Europa. (@X/@LFC)

Bagikan:

JAKARTA - Liverpool turun dengan tim paling muda dalam sejarah Liga Europa menelan kekalahan 2-1 dari Union Saint Gilloise di pertandingan Grup E di Stadion Lotto Park, Jumat, 15 Dsember dini hari WIB. Liverpool tampil dengan tim muda gara-gara Manchester United. Lho.

Laga melawan Union memang sama sekali tidak berpengaruh pada kelanjutan kiprah Liverpool di Liga Europa. Tim sudah lolos otomatis ke babak 16 besar dengan menjadi juara grup.

Kekalahan dari Union juga tak mengubah posisi Liverpool di klasemen akhir. Manajer Jurgen Klopp pun memilih menurunkan pemain muda sekaligus melakukan eksperimen dengan mereka yang kemungkinan menjadi tulang punggung The Reds di tahun-tahun mendatang.

Lebih dari itu dan sudah pasti yang utama, usai melawan Union di Liga Europa, Liverpool melakoni big match melawan Manchester United dalam The Northwest Derby di Premier League Inggris di Stadion Anfield, Minggu, 17 Desember pukul 23.30 malam WIB.

Laga ini jelas lebih krusial ketimbang Liga Eurpa yang tak lagi menentukan. Duel klasik tersebut, sudah pasti, tidak hanya melibatkan tensi tinggi dan emosi tetapi juga mempengaruhi posisi Liverpool yang saat ini bertengger puncak klasemen Premier League.

Liverpool yang berada di posisi teratas setelah berhasil mengudeta Arsenal pekan lalu memiliki 37 poin. Persoalannya, mereka hanya unggul satu poin dengan The Gunners. Ini yang menjadikan Liverpool untuk fokus menghabisi MU demi mempertahankan posisinya di puncak.

Meski sudah berstatus tim medioker dan tak layak lagi menjadi anggota 'big six', namun laga melawan MU tetap menjadi bagian tak terlupakan dalam The Northwest Derby.

Sejarah duel klasik ini menjadikan Liverpool vs MU memiliki gengsi jauh lebih tinggi ketimbang The Pool melawan Manchester City atau MU bertemu Everton.

Demi fokus melawan The Red Devils, Klopp pun tidak membawa para pemain pilar Mohamed Salah, Virgil Van Dijk dan kiper Alisson Becker saat menyambangi markas Union di Belgia.

Tim muda yang dimainkan melawan Union rata-rata berusia 22. Gelandang Curtis Jones yang merupakan produk lokal menjadi kapten Liverpool.

Di antara skuat muda Liverpool, Klopp menyelipkan Harvey Elliot dan Cody Gakpo. Sedangkan gelandang timnas Jepang berusia 30 Wataru Endo menjadi pemain paling senior yang menjadi starter

Hasilnya Liverpool harus mengakui keunggulan Union. Tim tuan rumah juga mampu menguasai permainan karena tim muda Liverpol agak kesulitan menjaga ritme.

Kiper Caoimhin Kelleher yang menggantikan Alisson pun harus bekerja keras menghadapi serangan Union. Tercatat ancaman dari Noah Sidiki dan Koki Machida masih tak membahayakan gawang dia.

Selanjutnya, Kelleher sempat menggagalkan peluang dari Gustaf Nilsson. Namun dirinya tak berdaya saat pemain sayap Mohammed Amoura membobol gawangnya di menit 32. Pemain timnas Ajazair sukses menyambut assist Nilsson yang membawa Union unggul 1-0.

Namun keunggulan tuan rumah tak bertahan lama. Bek tengah Liverpool Jarell Quansah mencetak gol setelah sundulannya yang menyambut sepak pojok Jones mengoyak gawang Union di menit 40. Skor berubah menjadi 1-1.

Hanya Union juga dengan cepat bangkit dan kembali unggul menjelang akhir babak pertama. Kali ini pemain sayap Cameron Puertas Castro mencetak gol di menit 43. Union berbalik unggul 2-1 saat menutup babak pertama.

Di babak kedua, Liverpool tak sepenuhnya menguasai permainan. Para pemain muda tetap kalah pengalaman sehingga mereka tak bisa konsisten sepanjang pertandingan.

Tidak ada gol yang tercipta pada 45 menit berikutnya. Klopp memang melakukan pergantian pemain termasuk memasukkan striker Darwin Nunez di menit 63.

Masuknya salah satu pemain pilar ini memang membawa sedikit perubahan di sektor depan. Namun Nunez gagal membobol gawang Union. Skor 2-1 untuk Union pun tak berubah sampai akhir laga.