Bagikan:

JAKARTA -Pemain muda Barcelona Marc Guiu mencuri perhatian dengan mencetak gol. Namun Barca harus mengakui keunggulan Royal Antwerp 3-2 dalam laga terakhir Grup B Liga Champions di Stadion Bosuil, Kamis, 14 Desember dini hari WIB.

Guiu dan rekannya Hector Fort yang baru saja memperkuat timnas Spanyol U-17 di Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia menunjukkan kemampuan terbaik.

Di laga itu, Guiu mengawalinya dengan duduk di bench. Pemain berusia 17 ini kemudian masuk menggantikan Robert Lewandowski di babak kedua.

Sedangkan Fort malah menjadi starter di bek kanan. Diriya baru ditarik keluar di menit 60 untuk digantikan Joao Cancelo.

Meski tidak bermain penuh, namun mereka mampu memberi kontribusi penting bagi Barca.

Penampilan pemain muda Barca memang menjanjikan. Apalagi, Lamine Yamal juga mencatat rekor menjadi pemain termuda yang memberikan assist.

Dirinya membuat assist yang kemudian dituntaskan Ferran Torres untuk menyamakan skor di laga itu. Yamal memecahkan rekor Bojan Krkic, eks wonderkid Barca, yang melakukannya pada November 2007.

Hanya saja, performa gemilang mereka masih belum bisa membawa Barca meraih kemenangan.

Hasil itu memang tidak mempengaruhi tim yang sudah lolos ke 16 besar. Namun pelatih Xavi Hernandez mendapat kritikan karena dua kekalahan berturut-turut yang diderita Barca.

Sebelumnya, Barca kalah 4-2 dari Girona di kompetisi La Liga Spanyol. Kini, Blaugrana kembali menelan kekalahan dari Royal Antwerp di LIga Champions.

"Kami kurang beruntung. Setelah imbang 2-2, kami seharusnya bisa meraih hasil lebih baik. Tetapi kami malah gagal. Kami meraih dua hasil negatif. Ini menjadikan kami harus mawas diri," ucap Xavi.

"Harus diakui tim lawan bermain bagus dan menciptakan banyak peluang. Di sisi lain, kami harus memperbaiki diri. Kami harus tahu bila kami tidak dalam kondisi terbaik," kata dia lagi.

Xavi merasa perlu ada introspeksi diri karena di laga itu, Barca sudah kebobolan di menit awal. Pertandingan baru berjalan 90 detik, kiper Inaki Pena sudah harus memungut bola dari gawang setelah pemain muda Antwerp Arthur Vermeeren berhasil mencetak gol.

Keunggulan 1-0 tuan rumah memang tak bertahan lama. Barca mampu menyamakan kedudukan melalui Ferran Torres yang menerima assist dari Yamal. Skor 1-1 itu bertahan sampai babak pertama usai.

Memasuki babak kedua, Barca masih belum bisa menunjukkan performa terbaik. Bahkan Antwerp kembali unggul saat Vincent Janssen mencetak gol di menit 56.

Namun, lagi-lagi, Barca mampu menyamakan kedudukan. Kali ini, Guiu yang membobol gawang tuan rumah saat laga memasuki injury time. Gol dia tercipta di menit 90+1.

Saat laga diprediksi imbang dan Guiu telah menyelamatkan Barca dari kekalahan, tiba-tiba Antwerp kembali mengejutkan tim lawan. Hanya berselang satu menit, tuan rumah berhasil unggul saat George Ilenikhena membobol gawang Barca.

Antwerp pun menutup laga dengan keunggulan 2-1. Ini merupakan kemenangan pertama sekaligus terakhir dari klub Belgia ini. Antwerp pun menutup penyisihan grup dengan menduduki dasar klasemen.

Sedangkan Barca yang menelan kekalahan kedua tetap menjadi juara grup setelah memiliki poin 18.

Sama dengan Porto yang menang 5-3 atas Shakhtar Donetsk, namun Barca unggul selisih gol. Porto yang menduduki peringkat dua mendampingi Barca ke 16 besar.