Bagikan:

JAKARTA – Melihat timnas Indonesia bertarung di Piala Dunia U-17, sebenarnya tak  pernah terbersit di benak Muhammad Zein Alhadad. Mantan pemain nasional ini bahkan tak berani bermimpi menyaksikan pemain dengan lambang Garuda di dada bermain di level gemerlap seperti itu.

Namun kini kesempatan itu datang di depan mata. Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023. “Ini ibarat mimpi yang menjadi nyata. Ini kesempatan emas, yang tak akan dua kali bagi timnas kita,” kata pelatih yang tengah mengikuti kursus lisensi Pelatih A Pro itu.

Menurut Mamak, panggilannya, kesempatan emas ini harus benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia, khususnya PSSI, untuk makin disempurnakan dengan kesuksesan pergelaran ini..

“Paling tidak, saat ini kita harus bisa menyukseskan Piala Dunia U-17 ini. Buktikan bahwa masyarakat kita benar-benar cinta bola dan mendukung pergelaran ini. Buktikan pula kalau supporter kita bisa menonton pertandingan dengan baik, men-support timnas dan tim lawan dengan santun. Buktikan penunjukkan kita ini memang layak,” kata Mamak.

Bukan hanya di lapangan, namun di luar lapangan juga harus dibuktikan kesiapan Indonesia dan masyarakat dalam menyambut timnas dari negara lain.

“Ini akan menjadi jendela bagi Indonesia agar sepak bola kita dilirik oleh dunia. Bukan tidak mungkin Piala Dunia U-20 nanti akan bisa kita gelar. Bahkan mungkin Piala Dunia tim senior bisa kita Hadirkan di Indonesia,” ungkap mantan pelatih timnas U-16 ini.

Mamak berharap kesiapan panpel, pemerintah dan PSSI dalam memberikan layanan juga maksimal. :Kita sudah memiliki stadion yang luar biasa dan telah memenuhi standar yang diinginkan FIFA. Ini jelas sebuah modal besar bagi negara kita. Mungkin 20 tahun lalu, kita tidak pernah melihat fasilitas seperti ini di Indonesia, namun nyatanya saat ini sudah ada semuanya,” Mamak.

Dari sisi teknis permainan, Mamak pun berharap tim asuhan Bima Sakti bisa bermain apik saat tampil di laga perdana melawan Ekuador U-17. “Secara teknis, kedua tim sebenarnya buta kekuatan masing-masing, jadi pantas kita berharap untuk bisa mendapatkan poin di pertandingan pertama ini,” kata Mamak.

Syaratnya Amar Brkic cs. Harus tampil percaya diri. “Mereka harus fokus pada permainan sendiri dan strategi yang ditetapkan oleh pelatih. Selama pertandingan harus bisa membaca permainan lawan dengan baik dan mengantisipasinya. Ini yang paling penting,” kata Mamak.

Perihal kemampuan teknis, Mamak yakin semua tim sebenarnya nyaris sama, pasalnya ini adalah level junior di mana pengalaman dan Wawasan bermain  para pemain juga merata.

“Mungkin hanya satu atau dua pemain saja yang wawasan bermainnya lebih baik dibandingkan rata-rata pemain lainnya. Mereka itu yang harus diwaspadai,” kata Mamak.

Pada laga perdana, Mamak pun yakin jika Indonesia bisa berbuat sesuatu, pasalnya bermain di hadapan pendukung sendiri akan menebalkan moral dan semangat para pemain.

“Adaptasi cuaca dan kondisi lapangan yang jauh lebih bagus, ditambah dukungan penonton, saya optimistis peluang Indonesia 55 dibandingkan Ekuador yang hanya 45 di mata saya,” kata Mamak.