Bagikan:

MEDAN - Duel sengit akan tersaji di laga terakhir putaran pertama Grup 1 Liga 2 2023/2024. PSMS Medan akan menghadapi Sriwijaya FC di Stadion Teladan, Medan, Senin, 23 Oktober.

Persiapan matang terus dilakukan tuan rumah. Mereka sadar lawan yang dihadapi adalah tim yang memiliki kualitas yang sepadan.

"Persiapan terus kami matangkan, khususnya strategi untuk meladeni agresifitas pemain lawan nantinya," kata Pelatih PSMS Miftahudin Mukson, Sabtu, 21 Oktober.

Miftahudin menyebutkan, dua laga sebelumnya saat bertandang melawan Semen Padang dan PSPS Riau menjadi pelajaran penting bagi anak-anak asuhnya karena dari kedua laga tersebut PSMS hanya bisa membawa pulang dua poin.

Dua hasil imbang melawan Semen Padang dan PSPS Riau tersebut menjadi catatan tersendiri bagi tim pelatih sebagai bahan evaluasi jelang laga kontra Laskar Wong Kito (julukan Sriwijaya FC).

Strategi dan rencana pertandingan yang dimantapkan tim pelatih juga kata Miftah didukung dengan kebugaran pemain yang cukup baik.

"Sebelumnya dapat pelajaran banyak, dapat evaluasi dan sudah kita perbaiki, mudah-mudahan berjalan lancar. Kesiapan fisik pemain, sampai hari ini kita intensitas tinggi tidak ada masalah," katanya.

Disinggung seberapa besar perubahan pemain PSMS Medan saat dia tangani dibanding dengan ketika masih dibesut Ridwan Saragih, Miftahudin menyebut dia akan menurunkan pemain yang paling siap untuk menghadapi pertandingan nanti.

"Karena saya mempersiapkan tim kan sampai detik latihan terakhir. Siapapun yang paling siap akan saya mainkan. Semua pemain saya persiapkan, yang paling siap yang akan kami turunkan," pungkasnya.

Sementara pelatih Sriwijaya FC Yusuf Prasetiyo menilai PSMS Medan di laga tandang tetap bermain dengan mobilitas tinggi. Apalagi kali ini PSMS akan main di kandangnya sendiri, tentunya menjadi tantangan yang cukup berat bagi anak-anak asuhnya.

"Pemain PSMS 'kencang-kencang'," katanya.

Perihal apa yang disampaikan pelatih Sriwijaya, Miftahudin Mukson menanggapinya dengan santai. Dia menilai Yusuf Prasetiyo hanya menggoda saja.

"Saya paham taktikal dia, karena kita bareng di Pro (kursus lisensi kepelatihan). Dia dekat sama saya, secara gaya kepelatihan, dia tahu apa yang saya buat dan saya tahu apa yang dia buat," katanya.