JAKARTA - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menunda kompetisi Liga 1 dan Liga 2. Keputusan ini didasari tidak keluarnya izin keramaian dari kepolisian. Pihak klub pun menanggapi beragam.
PSMS Medan menilai keputusan PSSI ini merugikan klub. Sekretaris Umum PSMS, Julius Raja mengatakan, semua klub pasti mengeluh dengan penundaan ini.
Dia juga menilai, penundaan ini menambah beban klub. Salah satunya akibat kemungkinan tak adanya pemasukan subsidi dari PT Liga Indonesia Baru.
"Rata-rata tim sudah jorjoran mengeluarkan duit demi memberikan yang terbaik," ujar Julius.
BACA JUGA:
PSMS minta PSSI tegas dalam memberikan kepastian kapan kompetisi dimulai. Hal yang sama juga diminta manajemen Sriwijaya FC. Mereka ingin PSSI bisa memastikan hal ini tak terulang lagi.
"Takutnya nanti bulan depan tak bisa lagi sehingga kami sebagai klub betul-betul dirugikan," ujar Manajer Sriwijaya FC, Hendri Zainuddin.
Sementara itu, Kalteng Putra mengaku menghargai pihak kepolisian yang tak mengizinkan kompetisi bergulir. Saat ini, Kalteng Putra masih menunggu surat resmi dari PSSI terkait hal ini.
"Sehingga kami bisa memastikan kapan rencana kompetisi akan dilanjutkan untuk tahun ini," ujar Manajer Kalteng Putra, Hasanudin Noor.
Hasanudin memastikan, para pemain Kalteng Putra akan tetap menjalani latihan untuk persiapan. Para pemain Kalteng Putra diklaim tak terpengaruh dengan kabar ini.
"Mereka terus memantapkan kemampuan serta kekompakan tim," tuturnya.