Bagikan:

JAKARTA - AC Milan bersama pelatih anyar Sergio Conceicao menyingkirkan Juventus di semifinal Supercopa Italiana atau Piala Super Italia. Dalam duel di Stadion Al-Awwal Park, Riyadh, Arab Saudi, Sabtu, 4 Januari 2025 dini hari WIB, Milan menang 2-1 untuk bertemu Inter Milan di final.

Debut gemilang Conceicao yang menggantikan Paulo Fonseca sebagai pelatih Milan. Terutama dengan waktu persiapan yang dimiliki Conceicao saat menerima tawaran melatih juara Liga Champions tujuh kali itu.

Pasalnya saat harus meninggalkan klub yang ditanganinya, Porto, Conceicao hanya memiliki waktu yang singkat mempersiapkan Milan. Lebih dari itu, Rossoneri bertemu rival bebuyutan Juve di laga Supercopa.

Namun laga itu menjadi debut ideal Conceicao sebelum memasuki kompetisi Serie A Italia. Pelatih yang pernah sukses bermain di Italia dengan memperkuat klub-klub elite Lazio, Parma dan Inter ini setidaknya melakukan pemanasan sebelum merasakan ketatnya liga domestik.

Conceicao pun melewati ujian pertama secara mulus. Dalam duel di tempat netral di Arab Saudi, Milan tertinggal lebih dulu. Namun, tim berhasil bangkit dan mereka hanya memerlukan empat menit untuk berbalik unggul.

Kemenangan atas Juve mengantarkan Milan untuk bertemu rival satu kota, Inter, di laga final. Ya Derby della Madonnina edisi kedua dalam satu musim ini. Pada edisi pertama yang tersaji di kompetisi Serie A, Milan sukses mengalahkan Inter 2-1.

Hanya, kini Milan sudah berganti pelatih. Sementara, Inter yang berstatus juara bertahan masih ditangani Simone Inzaghi yang tak lain kolega Conceicao saat sama-sama masih bermain di Lazio.

Laga final juga menjadi reuni Conceicao karena dirinya pernah membela Nerazzurri pada 2001 hingga 2003. Selanjutnya, ayah dari pemain sayap Juve Francisco Conceicao ini kemudian kembali ke Lazio untuk memenangi Coppa Italia.

Dalam laga Supercopa Italiana Conceicao yunior gagal menghadap ayahnya setelah mengalami cedera saat melakukan pemanasan. Pelatih Thiago Motta pun menggantikan Conceicao dengan pemain muda lainnya, Kenan Yildiz.

Pergantian yang sesungguhnya tepat karena Yildiz membawa Juve unggul lebih dulu. Pemain kelahiran Jerman tetapi memilih membela tim nasional Turki ini mengatasi kebuntuan setelah menyelesaikan assist Samuel Mbangula di menit 21.

Hanya wasit sempat meninjau gol pemain yang masih berusia 19 itu lewat VAR. Namun wasit akhirnya menyatakan tidak ada pelanggaran dan gol Yildiz tetap sah.

Setelah unggul 1-0, Juve justru gagal menambah gol. Sementara, Milan juga masih kesulitan menembus pertahanan La Vecchia Signora. Babak pertama pun berakhir dengan keunggulan satu gol Juve.

Memasuki babak kedua, Milan mencoba bangkit dan menekan pertahanan lawan. Permainan ofensif Milan setidaknya mulai mengancam gawang Michele Di Gregorio.

Bahkan Milan nyaris menyamakan kedudukan lewat Theo Hernandez. Namun tendangan bek timnas Perancis ini belum membuahkan hasil. Meski demikian, Milan tetap unggul dalam ball possession sehingga mereka masih bisa menguasai permainan.

Setelah berkali-kali gagal, pemain sayap Christian Pulisic akhirnya memecah kebuntuan setelah mencetak gol dari titik penalti. Berawal dari pelanggaran yang dilakukan gelandang Manuel Locatelli dengan menjatuhkan Pulisic di kotak terlarang di menit 71.

Wasit pun menunjuk titik putih dan Pulisic sendiri yang mengeksekusinya. Kiper Di Gregorio sesungguhnya bisa mengantisipasi arah bola dan nyaris menjangkaunya. Namun bola tetap meluncur ke gawangnya sekaligus mengubah skor menjadi 1-1.

Milan hanya butuh empat menit untuk membalikkan keadaan. Kali ini blunder bek Federico Gatti yang membuat gol ke gawang sendiri sehingga Milan berhasil unggul 2-1.

Tidak ada tambahan gol dan Milan mempertahankan keunggulan tersebut hingg akhir laga. Milan berhak ke final untuk menghadapi Inter dalam Derby di Milano di Al-Awwal Park, Riyadh, Selasa, 7 Januari 2025 dini hari WIB.