JAKARTA - Harley-Davidson adalah salah satu produsen sepeda motor paling ikonis di dunia yang didirikan pada tahun 1903 di Amerika Serikat. Harley-Davidson beroperasi di berbagai pasar internasional, menyediakan sepeda motor, aksesori, serta layanan penting bagi pelanggannya.
Dengan basis pelanggan yang sangat loyal dan jaringan dealer yang tersebar secara global, Harley-Davidson ternyata menjadi target bernilai tinggi bagi para penjahat siber.
Kini kabar kurang baik datang untuk para penggemar ataupun pemilik motor Harley-Davidson. Diberitakan merek ini mengalami kebocoran data pelanggannya.
Menurut laporan dari RedHotCyber yang disitat RideApart, Jumat, 3 Januari, pelaku berhasil melakukan pencurian data pada Desember 2024 dan berhasil membobol sekitar 66.700 catatan data pelanggan Harley-Davidson.
Dalam postingan sebuah forum, pelaku menyatakan bahwa informasi yang didapat mencakup sejumlah detail pribadi seperti nama, alamat, email, hingga preferensi terkait kendaraan lainnya.
Sebuah contoh telah dilaporkan dalam forum yang menunjukkan serangkaian data yang mungkin diambil dari divisi IT perusahaan atau dilakukan dari pihak ketiga.
Serangan ini disebut berkaitan dengan kelompok yang diidentifikasi sebagai “888”, yang dikenal memiliki reputasi dalam dunia kriminal siber karena menerbitkan pelanggaran tingkat tinggi dan terkait dengan kelompok “cyberniggers”.
BACA JUGA:
Saat ini, belum ada rincian lebih lanjut mengenai metodologi yang digunakan untuk melakukan serangan atau sifat kerentanan yang dieksploitasi.
Dugaan kebocoran data ini dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi pelanggan Harley-Davidson. Informasi pribadi seperti nama, alamat, dan preferensi dapat digunakan untuk tujuan jahat, termasuk pencurian identitas, penipuan keuangan, dan kampanye phishing yang ditargetkan.
Selain itu, paparan data kendaraan dapat menimbulkan risiko tambahan terhadap keamanan pribadi pengguna. Tidak hanya itu, kasus sebesar ini juga dapat merusak reputasi merek serta menimbulkan denda peraturan jika ditemukan pelanggaran perlindungan data.
Hingga saat ini, pihak Harley-Davidson belum memberikan penjelasan resmi terkait kasus kebocoran data tersebut.