Bagikan:

JAKARTA - Laga Supercopa Italiana melawan Juventus menjadi debut pelatih anyar AC Milan Sergio Conceicao. Hanya, dia harus melawan anak sendiri, Francisco Conceicao, yang kini memperkuat Juve.

Laga besar di Supercopa atau Piala Super Italia yang digelar di Stadion Al-Awwal Park, Riyadh, Arab Saudi, Sabtu, 4 Januari 2024 dini hari WIB. Conceicao yang meninggalkan Porto untuk menggantikan kompatriot Portugal, Paulo Fonseca sudah langsung menghadapi lawan tak ringan.

Juve jelas tak bisa dipandang sebelah mata yang saat ini masih tertahan di peringkat enam klasemen Serie A Italia dengan poin 32 . Tak hanya itu, Bianconeri masih tercatat sebagai satu-satunya tim yang belum pernah kalah di kompetisi domestik.

Sementara, posisi Milan malah lebih buruk karena berkutat di papan tengah dengan menempati posisi delapan. Mereka terpaut lima poin dengan Juve.

Laga di Arab Saudi ini setidaknya menjadi ajang pemanasan yang tepat bagi Conceicao sebelum memasuki kompetisi. Menariknya, dia menghadapi tim yang diperkuat Francisco Conceicao yang tak lain anaknya.

Hanya Conceicao tidak menyikapi laga itu secara berlebihan. Dia pun menyebut bukan sebagai laga emosional karena melakukan reuni dengan anaknya. Bahkan, mantan pemain tim nasional Portugal ini menyatakan bakal 'membuat anaknya tak bahagia'. Pasalnya, Milan yang bakal menyingkirkan Juve di Supercopa Italiana.

"Saya sudah pernah ditanya soal itu [pertemuan dia dengan anaknya saat Milan lawan Juve]. Saya seorang profesional dan itu bukan laga yang bakal penuh emosi," ucap Conceicao seperti dikutip Football Italia.

"Bila mata saya berair, itu bukan karena saya merasa emosi dengan laga tersebut. Saya kena demam selama beberapa hari terakhir. Itulah mengapa mata saya menjadi berair," kata dia lagi.

"Di rumah, saya adalah ayahnya. Tetapi di laga besok, anak saya jadi lawan saya. Dia pun berpikir hal yang sama. Saya hanya ingin mengalahkan dia. Saya berharap membuat dia tak bahagia," ucap Conceicao yang sudah malang-melintang di klub-klub elite Serie A dengan memperkuat Lazio, Parma hingga Inter Milan.

Sementara, pelatih Juve Thiago Motta menyatakan belum pasti menurunkan Conceicao yunior menjadi stater untuk menghadapi tim asuhan ayahnya. Namun Motta memastikan pemain sayap berusia 22 ini tetap akan tampil di laga tersebut.

"KIta lihat saja apakah dia dimainkan atau tidak. Yang pasti dia sangat termotivasi, apakah saat dimainkan sejak menit pertama atau mengawali laga dari bench. Yang dibutuhkan dari dia adalah fokus saat menghadapi tim besar," ucap Motta.

"Francisco cenderung bermain bebas namun ada aturan yang harus diikuti agar tim bisa berfungsi dengan baik. Apa pun, sepak bola tetap permainan kolektif. Ada kalanya dia bebas menunjukkan kualitas individu, tetapi ada banyak aspek yang harus diperhatikan," katanya.

Menurut Motta, Milan tidak hanya tim besar dengan banyak pemain terbaik. Selain itu pergantian pelatih memberi motivasi tersendiri bagi tim