JAKARTA - Pengakuan dari gelandang Newcastle United Sandro Tonali terkait pemasangan taruhan atau judi bola membuat dirinya terancam hukuman berat. Tonali mengaku memasang taruhan atau bermain judi bola untuk AC Milan saat masih diperkuatnya.
Pemain bola memang dilarang judi bola atau pasang taruhan di pertandingan sepak bola Apalagi bila pesepak bola memasang taruhan untuk klub yang tengah diperkuatnya.
Hal itu yang dilakukan Tonali saat masih bermain di Milan. Gelandang tim nasional Italia ini justru memasang taruhan untuk Milan.
Ini diakui Tonali saat melakukan dengar pendapat dengan federasi sepak bola Italia. Hanya, dia tak selalu dimainkan saat berjudi.
Kasus Tonali menjadikan sepak bola Italia kembali menghadapi guncangan. Bila sebelumnya skandal pengaturan skor yang melibatkan pemain dan klub-klub besar, kini Tonali tersangkut kasus judi bola. Tidak hanya dia tetapi juga Nicolo Zaniolo dan pemain Juventus Nicolo Fagioli.
Fagioli sendiri sudah dijatuhi sanksi dilarang bermain sepak bola selama tujuh bulan. Hukuman itu terasa ringan karena dirinya bisa terancam hukuman sampai tiga tahun bila tidak bersikap kooperatif selama menjalani pemeriksaan.
Tonali dan Zaniolo sendiri menjalani pemeriksaan di tengah pemusatan latihan timnas di Coverciano yang berlaga di kualifikasi Euro 2024.
Dalam pengakuannya di hadapan petugas, Tonali mengatakan tidak bermain judi bola. Dia hanya bermain poker dan blackjack.
BACA JUGA:
Petugas kemudian menyita tablet dan laptop kedua pemain itu yang kemudian dipulangkan oleh federasi. Dari hasil penyelidikan, Tonali dianggap berbohong. Pasalnya dia ketahuan berjudi untuk klubnya, termasuk saat Tonali tak dimainkan.
Adanya bukti-bukti dan pengakuan itu, Tonali terancam mendapat hukuman maksimal, yaitu tiga tahun dilarang bermain. Ini tentu menjadi pukulan bagi Newcastle yang memboyong pemain berusia 23 ini menjelang dimulainya kompetisi Premier League Inggris.
Selama di Milan, Tonali sudah mencetak tujuh gol dan 13 kali membuat assists selama 130 pertandingan di berbagai kompetisi. Dirinya juga berperan penting membawa pasukan Stefano Pioli meraih Scudetto 2021/2022.