JAKARTA - Isu tak sedap menerpa tim pabrikan Ducati Lenovo. Mereka dikabarkan tak senang dengan posisi Jorge Martin sebagai calon juara dunia MotoGP 2023.
Saat ini pebalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, berpeluang besar menjadi juara dunia MotoGP 2023. Namun, dia harus bersaing ketat dengan pebalap Pramac Racing, Jorge Martin.
Saat MotoGP Mandalika, Jorge Martin sempat merebut posisi puncak klasemen setelah memenangi sprint race. Namun kemudian Bagnaia bisa kembali merebut posisi itu setelah memenangi balapan utama MotoGP Mandalika.
Pada saat itu, Martin gagal menyelesaikan lomba karena terjatuh. Padahal, dia memimpin jauh dari para rivalnya.
Momen ini semakin menguatkan asumsi bahwa Ducati tak ingin Jorge Martin keluar jadi juara dunia. Namun hal tersebut langsung dibantah sang CEO, Paolo Ciabatti, yang merasa keduanya punya persaingan sehat di lintasan.
"Diskusi macam itu mengganggu saya, karena seperti yang diketahui semua orang, tim pabrikan dan Pramac punya motor yang sama," kata Paolo Ciabatti.
"Di Pramac ada tujuh mekanik Ducati. Pecco (Francescco Bagnaia) dan (Jorge) Martin juga selalu punya pembaharuan yang sama. Terakhir, ada fork fins."
BACA JUGA:
"Bila Ducati tak ingin Martin bisa bersaing dalam perburuan juara dunia, kami tidak akan memberikan opsi sama seperti yang dimiliki Bagnaia," tutur Ciabatti merinci seperti dikuti dari GPOne, Selasa 17 Oktober.
Bagi Ciabbati isu ini justru muncul karena ada orang yang tak adil dan tak suka dengan persaingan sehat. Sebab bagi Ciabatti sendiri, dirinya tak pernah merasa bahwa Ducati menghalau upaya Jorge Martin untuk bersaing merebut gelar juara.
"Orang-orang yang berpikir Ducati tidak ingin Jorge bertarung untuk titel juara dunia yang justru bersikap tidak adil. Karena pabrikan punya empat pembalap yang telah menandatangani kontrak dan membayar mereka untuk menang," kata Ciabatti tegas.