JAKARTA - Bukan pekerjaan gampang bagi Inter Milan untuk mengatasi Benfica. Dalam duel Grup D Liga Champion di Stadion Giuseppe Meazza, Rabu, 4 Oktober dinihari WIB, Inter menang tipis 1-0 atas rivalnya. Pemain depan Marcus Thuram menjadi bintang kemenangan Inter setelah mencetak satu-satunya gol di laga itu.
Thuram menjadi keberuntungan Inter. Bagaimana tidak Inter mendapatkan anak dari legenda Perancis Lilian Thuram yang pernah membela Juventus ini secara gratis setelah dilepas Borussia Moenchengladbach.
Meski tak perlu mengeluarkan uang sepeser pun, namun Thuram mampu menjadi pilar kekuatan Nerazzurri. Duetnya dengan Lautaro Martinez menjadikan Inter bisa melupakan Romelu Lukaku.
Bersama Inter, dirinya sudah mengemas dua gol dan enam assists di kompetisi Serie A Italia. Sebuah penampilan yang fantastis bagi Thuram dalam debutnya di Italia.
Di pertandingan melawan Benfica, Thuram dan Martinez harus menghadapi pertahanan kokoh Benfica. Namun dirinya bisa memecah kebuntuan di menit 62. Ini menjadi gol pertama Thuram di Liga Champions.
Meski menjadi penentu kemenangan tim, namun Thuram tetap merendah. Menurut dia hasil tersebut tidak terlepas dari penampilan tim.
"Kemenangan ini bukan karena saya yang mencetak gol tetapi kerja keras tim. Di pertandingan ini saya memang mencetak gol, tetapi itu tak penting karena siapa pun bisa melakukannya," kata Thuram yang tak segan memuji tandemnya.
Menurut dia Martinez menunjukkan performa terbaik. Penyerang tim nasional Argentina ini juga disebutnya sebagai salah satu striker terbaik di dunia saat ini.
"Lautaro jelas adalah salah satu striker terbaik di dunia. Saya banyak belajar bagaimana bermain bersama dia," ujarnya.
Sementara, pelatih Simone Inzaghi menunjukkan kepuasannya atas kemenangan Inter. Dalam analisisnya, tim bermain bagus, terutama di babak kedua. Mereka juga pantas memenangkan pertandingan.
"Kami bermain dengan intensitas yang luar biasa di babak kedua. Kami pantas menang," ucap Inzaghi.
"Jangan lupa Benfica memenangkan liga musim lalu. Mereka juga mencapai perempat final Liga Champions dan mememangi Piala Super Portugal. Kami mengucapkan terima kasih kepada fans yang mendukung tim sepanjang pertandingan," kata dia lagi.
BACA JUGA:
Pertandingan itu sendiri berjalan ketat karena dua tim saling menyerang. Baik Inter maupun Benfica sama-sama memiliki peluang mencetak gol.
Inter mendapat peluang pertama lewat Denzel Dumfries. Sayangnya sundulan dia dari jarak dekat masih melambung tipis.
Selanjutnya, Benfica memiliki peluang melalui Fredrik Aursnes di menit 13. Namun upayanya digagalkan kiper Yann Sommer. Benfica kembali mendapat kesempatan membobol gawang tuan rumah saat Angel Di Maria menyambut sepak pojok. Namun tendangannya masih melambung.
Inter nyaris unggul saat Nicolo Barella melepaskan tendangan keras ke arah gawang Benfica menjelang akhir babak pertama. Namun upaya Barella bisa digagalkan kiper Anatoliy Trubin.
Di babak kedua, Inter bermain lebih baik dan menunjukkan intensitas tinggi. Upaya mereka akhirnya membuahkan hasil sat Thuram yang menyambut assist Dumfries sukses membobol gawang Benfica di menit 62. Skor 1-0 untuk Inter bertahan sampai akhir laga.
Kemenangan itu menjadikan Inter menduduki peringkat dua Grup D dengan poin empat. Sama dengan Real Sociedad yang menang 2-0 atas RB Salzburg. Kemenangan itu menjadikan Sociedad menempat puncak klasemen karena memiliki selisih gol lebih baik ketimbang Inter.