Bagikan:

JAKARTA - Pertarungan epik yang telah dinantikan antara petinju kelas berat Inggris, Tyson Fury, dan petinju Ukraina, Oleksandr Usyk, akhirnya resmi dijadwalkan. Keduanya akan adu jotos di atas ring pada tanggal 23 Desember mendatang di Saudi Arabia.

Queensbury Promotions yang mewakili Fury, telah mengonfirmasi kesepakatan untuk pertarungan ini telah ditandatangani dan akan berlangsung di Riyadh.

Promotor Usyk, Alex Krassyuk, juga mengonfirmasi berita ini. "Saya tidak percaya bahwa ini terjadi, tapi memang begitu. Saya sangat menghormati Tyson untuk keberaniannya," katanya.

Menteri Saudi, Turki Alalsikh, turut mengumumkan kabar gembira ini. "Fury versus Usyk telah ditandatangani. Pertarungan epik ini akan menjadi bagian dari musim Riyadh," ujar Turki.

Pertarungan ini akan menjadi pertarungan kelas berat tanpa tandingan pertama dalam 24 tahun terakhir sejak Lennox Lewis melawan Evander Holyfield pada November 1999.

Kesepakatan mega ini telah menghentikan ketidakpastian seputar pertarungan Fury melawan Usyk, yang awalnya dijadwalkan berlangsung di Wembley pada bulan April, empat bulan setelah mereka bertemu secara spontan di Tottenham.

Fury sempat mempertanyakan pertarungan tersebut dengan menuntut agar tidak ada klausul pertarungan ulang dalam kontrak mereka. Usyk yang berasal dari Ukraina setuju dengan syarat tersebut.

Namun, perjanjian mereka terancam ketika Fury menuntut pembagian porsi hadiah sebesar 70-30 yang menguntungkan dirinya. Akhirnya, Usyk setuju dengan pembagian porsi tersebut, tetapi dia akhirnya mundur dari kesepakatan ketika Fury terus mencoba mengubah syarat-syarat yang telah disepakati.

Keputusan Fury ini sebuah kejutan, mengingat dia beberapa kali menolak kemungkinan tersebut dalam beberapa minggu terakhir.

Baru-baru ini, Fury mengatakan, "Saya tidak tertarik bertarung melawan Usyk, dia hanya seorang petinju Ukraina kecil bagi saya."

"Saya mencari bayaran terbesar. Sebagian besar waktu, Usyk tidak memenuhi syarat. Dia hanya seorang asing yang tidak bisa berbicara bahasa Inggris dengan baik, jadi sulit untuk menjualnya. Saya mungkin mencari lawan dari Amerika. Mungkin mencoba melawan Jon Jones dalam pertarungan tinju," lanjutnya.