JAKARTA - Cabang olahraga bela diri campuran atau mix martial arts (MMA) di Indonesia diyakini punya potensi untuk lebih berkembang. Bahkan, bukan tak mungkin atlet MMA bisa mencatatkan prestasi di kancah internasional.
Hal ini disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora) Dito Ariotedjo. Dia mengatakan, cabor ini bisa dimasukkan ke dalam klaster potensi sehingga para atletnya bisa berkarier di level internasional.
"Itu yang saya sampaikan bahwa yang namanya MMA ini bisa kita masukkan sebagai klaster yang potensi dan di level internasional sudah memiliki patron yang namanya UFC," kata Menpora.
Apalagi saat ini sudah ada petarung Indonesia yang meniti karier di Ultimate Fighting Championship (UFC), ajang MMA bergengsi di dunia. Dia adalah Jeka Saragih.
"Saya sudah sampaikan ke Pak Ketum (KOBI), ini merupakan potensi untuk One Pride karena Insya Allah tahun depan UFC akan berlaga di Indonesia," katanya menambahkan, dinukil dari Antara.
Didampingi Ketua Umum Komite Olahraga Beladiri Indonesia (KOBI) Anindra Ardiansyah Bakrie, Menporamenyaksikan laga utama One Pride MMA 72 antara Suwardi melawan Aditya Ginting di Mahaka Square Kelapa Gading Jakarta, Sabtu, 9 September.
Selama menyaksikan laga dari bangku VVIP, Menpora Dito terlihat tampak menikmati suguhan pertarungan tersebut. Duel tersebut berakhir lima ronde dengan kemenangan angka mutlak untuk Suwardi.
Petarung berjuluk Becak Lawu itu masih tak terbendung sebagai raja kelas terbang (flyweight 56,7kg) di One Pride MMA.
"Mas Suwardi pertahanannya kokoh, pantang menyerah. Walaupun pada akhirnya tetap dimenangkan oleh Mas Suwardi," ungkapnya.