Bagikan:

JAKARTA - Jay Idzest telah diperkenalkan sebagai calon pemain naturalisasi untuk Timnas Indonesia. Andai proses administrasinya rampung, Idzest bakal jadi bagian skuad Merah Putih untuk memperkuat lini belakang.

Kehadiran pemain yang berpaspor Belanda ini akan menambah dominasi pemain naturalisasi di timnas yang berposisi bek. Apa alasannya?

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyebut hal ini di luar kuasanya dan federasi. Sebab ia menyebut tak ada patokan soal pemain dengan posisi apa yang bisa bergabung dengan timnas. 

"Saya tidak bisa bilang benar atau salah ya kalau itu (dominasi pemain naturalisasi berposisi bek), karena semua tergantung siapa yang mau gabung (jadi pemain Indonesia)," kata Erick Thohir ditemui di Stadion Madya, Senayan pada Jumat, 8 September. 

Menurut pandangan Erick Thohir, ia tak ingin membeda-bedakan pemain baik itu naturalisasi atau keturunan murni. Sebab baginya, siapapun orang yang berniat gabung dengan nasionalisme tinggi, mereka punya kans besar untuk membela timnas. 

“Kami (PSSI) harus membina, tidak ada di beda-bedakan soal itu (naturalisasi atau pemain murni). Karena bagi saya selama mereka mau jadi bagian (tim) merah putih dan ada darah Indonesia, mereka adalah saudara kami semua dan punya kesempatan,” lanjut menteri BUMN itu.

Timnas kebanyakan memang nerima naturalisasi pemain asing yang berposisi posisi sebagai bek. Sebut saja Elkan Baggott, Sandy Walsh, Shayne Pattinama dan Jordi Amat

Tapi di luar itu, PSSI tetap dengan tangan terbuka menerima pemain dengan posisi lain. Contohnya adalah saat PSSI menaturalisasi Rafael Struick dan Ivar Jenner.

Kedua pemain itu merupakan sosok yang diproyeksi mengisi timnas U-20 dengan posisi masing-masing yaitu gelandang dan striker.