Bagikan:

JAKARTA - Ganda putra Indonesia Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri melangkah ke babak 16 besar Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023. Mereka sukses mengalahkan musuh bebuyutan, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, Jumat, 25 Agustus dini hari WIB.

Bagas/Fikri menekuk ganda putra asal Jepang tersebut dengan dua gim langsung 22-20, 21-18. Ini mengakhiri rekor buruk mereka setelah sebelumnya selalu kalah dalam tiga pertandingan berturut-turut.

"Rasanya senang bisa tembus dan menang melawan musuh bebuyutan. Tadi strategi kami hanya menikmati pertandingan di tengah lapangan dan tidak memikirkan soal menang atau kalah," kata Bagas.

Kemenangan tersebut tidak hanya memperpanjang langkah duo Indonesia melaju ke perempat final. Ini juga menjadi kebanggaan tersendiri karena bisa mengalahkan pasangan yang terkenal sulit ditundukkan.

"Rasanya senang dan bangga bisa menang lawan Hoki/Kobayashi. Sukses ini menunjukkan kami bisa memenangkan pertandingan. Kemenangan ini juga sangat berarti untuk membuktikan bahwa kami bisa," kata Fikri menambahkan, seperti dikutip dari Antara.

Pasangan juara All England 2022 itu menceritakan, salah satu faktor kemenangan mereka ialah dengan menonton rekaman gambar dari pertandingan yang dimainkan oleh Hoki/Kobayashi.

Evaluasi dari tiga pertemuan sebelumnya juga menjadi bahan untuk mematangkan strategi yang dipakai oleh Bagas/Fikri.

Namun secara keseluruhan, tidak ada perbedaan strategi yang mencolok jika dibandingkan penampilan di pertandingan sebelumnya. Hanya saja mereka berupaya tampil lebih solid dan sabar saat menghadapi Hoki/Kobayashi.

"Karena sebelumnya pernah bertemu, dan kalah terus di tiga pertemuan terakhir, kami rajin melihat rekaman video lawan. Selain itu kami juga harus lebih yakin dan tampil baik," ucap Bagas.

Kesabaran tersebut terlihat pada gim pertama, ketika mereka tertinggal 18-20 dari duo Jepang, Bagas/Fikri malah bisa membalikkan keadaan dengan merebut empat poin beruntun untuk memenangkan gim tersebut.

"Dalam pertandingan tadi, kami hanya fokus ke permainan. Juga jangan membuat banyak salah sendiri. Selebihnya, kami tidak boleh lengah," demikian Muhammad Shohibul Fikri.