JAKARTA – Petinju kelas berat Anthony Joshua mengkritik keputusan Tyson Fury untuk bertarung melawan mantan juara kelas berat UFC Francis Ngannou.
Keputusan Fury duel dengan petarung lintas disiplin itu dinilai mengacaukan divisi kelas berat. Pasalnya, banyak petinju profesional sedang dalam antrian yang siap menantang Fury untuk naik kelas.
"Saya dapat memahami bahwa bagi petinju-petinju yang mengantri, hal itu pasti sangat membuat frustasi," kata Joshua seperti dilansir dari LiveScore.
Fury sebelumnya sempat diatur naik ring melawan Oleksandr Usyk dari Ukraina untuk penyatuan empat sabuk divisi kelas berat. Namun, keduanya tidak menemui kesepakatan ihwal kompensasi sehingga rencana duel mereka pun batal.
Selain itu, Fury juga sempat dikaitkan dengan Anthony Joshua. Gagalnya dua agenda itu membuat juara kelas berat WBC ini setuju untuk bertarung dengan Ngannou pada 28 Oktober di Riyadh, Arab Saudi.
Joshua mengatakan bahwa Fury seharusnya menunggu sampai dia tidak lagi menjadi pemegang sabuk WBC untuk berduel lintas disiplin melawan Ngannou.
"Menjadi juara bagi sebagian orang adalah segalanya dan akhir dari segalanya. Hanya itu yang ingin mereka lakukan dan kemudian mereka bisa berkemas. Saya merasa kasihan pada orang-orang yang ingin tahu ke mana arah karier mereka," kata dia.
Negosiasi untuk pertarungan tak terbantahkan antara Fury dan juara WBA, IBF dan WBO, Usyk, gagal pada awal tahun ini. Itu yang membuat Fury semakin menuai banyak kritikan setelah mengumumkan melawan Ngannou.
BACA JUGA:
WBC telah memberikan dispensasi khusus kepada Fury untuk menghadapi lawannya yang berdarah Kamerun-Prancis itu dalam sebuah pertarungan yang diperkirakan akan sangat menguntungkan bagi kedua petarung.