JAKARTA - Tragedi kerusuhan di sepak bola terjadi di di Stadion Cuscatlan, El Savador, Sabtu 20 Mei. Sebanyak sembilan orang dilaporkan tewas dalam sebuah keributan yang pecah itu.
Tragedi terjadi ketika digelarnya pertandingan leg kedua perempat final play-off Primera Division antara Alianza dan FAS di Stadion Cuscatlan di ibu kota negara tersebut.
Pertandingan dihentikan sementara dan Polisi Sipil Nasional mengonfirmasi dalam laporan awal yang menyebutkan adanya korban sembilan orang (tujuh pria dan dua wanita) telah meninggal dunia. Puluhan penggemar lainnya terluka dalam insiden tersebut.
Komisaris Jenderal Polisi Sipil Nasional, Mauricio Arriaza Chicas mengatakan bahwa polisi akan bekerja sama dengan kejaksaan agung untuk meminta pertanggungjawaban dari pihak-pihak yang bertanggung jawab atas tragedi tersebut.
"Kami menyesalkan insiden ini yang menyebabkan kematian. Sebagai institusi kepolisian kami mengumumkan bahwa bersama dengan @FGR_SV akan melakukan investigasi kriminal terhadap insiden malam ini," ujar Arriaza Chicas di akun twitter.
Jaksa Agung Rodolfo Delgado menimpali, "Apa yang telah terjadi hari ini di Stadion Cuscatlan adalah sebuah tragedi bagi semua orang. Belasungkawa saya untuk para penggemar Salvador. @FGR_SV dan @PNCSV mereka sedang menjalankan prosedur yang diperlukan untuk menyimpulkan tanggung jawab."
Presiden El Salvador, Nayib Bukele, berjanji akan melakukan investigasi mendalam atas tragedi ini. "Semua orang akan diselidiki: tim, direktur, stadion, kantor tiket, liga, federasi, dll. Siapa pun pelakunya, mereka tidak akan luput dari hukuman," ujar Bukele.
BACA JUGA:
Rekaman video pertandingan di YouTube menunjukkan pertandingan dihentikan sementara setelah terjadi kepanikan di salah satu tribun penonton. Para korban luka kemudian terlihat dibawa oleh layanan darurat dengan tandu.
Federasi Sepak Bola El Salvador mengatakan bahwa semua pertandingan sepak bola tingkat nasional pada hari Minggu akan ditangguhkan.