Bagikan:

JAKARTA - PT Liga Indonesia Baru (LIB) kembali dapat sorotan terkait masalah keuangan. Setelah sebelumnya jadi pusat perhatian karena juara Liga 1 2022/2023 tanpa hadiah uang, kini muncul dugaan honor perangkat pertandingan Liga 1 2022/2023 belum dibayarkan.

Dugaan ini diungkap Save Our Soccer #SOS yang mengklain telah mendapatkan laporan dari beberapa pihak. Tunggakannya pun tak tanggung-tanggung, yakni mencapai Rp1,62 miliar.

Dalam keterangan tertulisnya, Save Our Soccer menyebut honor perangkat pertandingan Liga 1 yang belum dibayarkan mulai pekan 31 sampai pekan 34.

"Entah apa alasan dari PT LIB menunda pembayaran honor perangkat pertandingan. Tapi, budaya buruk ini tidak boleh terulang ke depan," ujar Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali.

Menurutnya, penundaan pembayaran honor perangkat pertandingan membuka celah terjadinya pengaturan skor. "Baik itu match acting, match setting, maupun match fixing," kata Akmal.

Akmal mengatakan, hal ini sungguh menyedihkan dan memprihatinkan. Bahkan, lanjutnya, ada perangkat pertandingan yang ingin menggadaikan BPKB kendaraan dan surat tanah demi memenuhi kebutuhan keluarga untuk lebaran.

"Inilah wajah buruk tata kelola sepak bola Indonesia," tutur mantan wartawan olahraga tersebut.

Akmal kemudian membeberkan pemasukan yang diterima PT LIB dari sponsor dan hak siar. Dia menyebut PT LIB mendapatkan sekitar Rp370 miliar untuk menggulirkan kompetisi. Rinciannya, Rp220 miliar dari hak siar dan Rp150 miliar dari sponsor BRI.

Bila setiap klub hanya mendapatkan Rp5,5 miliar sebagai subsidi, artinya dana yang keluar hanya Rp 99 miliar. Artinya, masih ada Rp 270 miliar.

"LIB harus membuka laporan keuangannya secara transparan kepada pemilik saham. Kemana saja uang sponsor Liga 1 digunakan. Dan, harus ada langkah hukum bila terjadi penggelapan. Ini demi sepakbola Indonesia yang sehat, profesional dan bermartabat," kata Akmal.