JAKARTA - Chelsea sangat terpuruk musim ini. The Blues seperti kehilangan jati dirinya. Bahkan, Didier Drogba sampai "tidak bisa lagi mengenali" mantan klubnya itu.
Eks striker The Blues itu kemudian "menyerang" Todd Boehly. Dia menyoroti cara penanganan Boehly terhadap klub sejak mengambil alih dari Roman Abramovich.
Drogba terang-terangan mengkritik rezim klub saat ini.
"Saya mengenal klub ini dengan kelas tertentu selama era Abramovich, tetapi hari ini saya merasa ada yang kurang. Sangat sulit bagi saya untuk melihat bagaimana mereka menyingkirkan orang-orang tertentu," katanya kepada Canal+.
"Mereka harus kembali ke prinsip dan nilai yang mereka miliki. Saya tidak lagi mengakui klub saya," lanjutnya.
Chelsea telah menghabiskan lebih dari 600 juta poundsterling untuk pemain baru sejak Boehly dan konsorsium bergabung Mei lalu. Sejak itu pula Chelsea sudah melepas dua manajer.
Sebagian besar dari rekrutan baru tersebut belum menemukan pijakannya bersama klub. Bahkan The Blues memulai pertandingan leg kedua melawan Real Madrid tanpa seorang striker murni.
Pembelian yang terkesan asal-asalan inilah yang membuat Drogba tak habis pikir.
"Memasukkan pemain seperti Petr Cech, Andriy Shevchenko, Hernan Crespo, Michael Essien, Didier Drogba, Florent Malouda, saya lanjutkan – itu dilakukan untuk memenangkan gelar," ujar Drogba.
"Mereka adalah pemain dengan pengalaman tertentu. Strateginya sekarang berbeda; kami bertaruh pada pemain muda. Tapi sekarang ruang ganti memiliki lebih dari 30 pemain yang sulit (diatur) untuk seorang manajer," lanjutnya.
Chelsea, di bawah asuhan sementara mantan rekan setim Drogba, Frank Lampard, memiliki tujuh pertandingan sisa di Premier League Inggris yang suram.
Lampard diharapkan memberi jalan bagi pelatih kepala permanen baru di akhir musim, tetapi dia lebih positif dalam menilai masa depan daripada Drogba.
"Orang-orang akan membuat banyak hal tentang musim ini untuk Chelsea karena kami telah meraih begitu banyak kesuksesan. Kenyataannya adalah klub ini akan kembali," kata Lampard.
"Kami harus bangkit. Kami beruntung telah sukses selama 20 tahun. Banyak klub di Liga Premier yang memimpikan kesuksesan kami. Jadi ini adalah tahun di mana kami tidak berada di tempat yang kami inginkan dan ada alasan untuk transisi," tuturnya lagi.