Bagikan:

JAKARTA - Pelatih timnas U-22, Indra Sjafri mengaku lega dengan putusan FIFA yang menjatuhkan hukuman ringan ke Indonesia yang gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Putusan itu membuka jalan timnya untuk tetap bisa tampil di SEA Games 2023 di Kamboja.

“Kami bersyukur setelah mendapatkan kabar baik, bahwa kita masih bisa bermain di SEA Games dan tidak mendapatkan sanksi berat dari FIFA," ucap Indra Sjafri di sela acara syukuran timnas U-22 terkait sanksi FIFA di Hotel Sultan, Jumat 7 April malam WIB.

Perasaan lega itu diungkap Indra Sjafri dengan alasan yang kuat, sebab andai sanksi yang dijatuhkan FIFA cukup berat hal ini berdampak pada pembekuan aktivitas sepak bola Tanah Air. Dimana situasi ini sempat terjadi di tahun 2015 lalu yang cukup menjadi pembelajaran serius.

“Kenapa? Kita sudah punya pengalaman di 2015, kita disanksi dan semua kegiatan internasional pertandingan-pertandingan tak bisa dilaksanakan, termasuk kompetisi yang ada di rencana PSSI,” lanjutnya.

Sebagai bentuk syukur, pelatih yang sekaligus menjabat sebagai Direktur Teknik PSSI itu akan berusaha mengawal tim asuhannya agar semakin termotivasi. Sebab timnas U-22 tengah dalam persiapan untuk berlaga di SEA Games 2023 di Kamboja.

“Momen ini (terkait sanksi FIFA) akan jadi momen pembuktian sepak bola kita untuk bangkit. Kami (timnas U-22) akan berusaha sekuat tenaga agar dapat meraih hasil yang kita semua inginkan lewat penampilan di SEA Games 2023," kata Indra Sjafri.

Sebelumnya Indra Sjafri sempat menargetkan medali emas SEA Games 2023. Medali emas itu akan jadi prestasi tertinggi pertama bagi timnas Indonesia setelah medali emas terakhir kali diraih saat SEA Games 1991.

Di SEA Games 2023 timnas U-22 akan tergabung ke dalam Grup A bersama tuan rumah Kamboja, Filipina, Timor Leste, dan Myanmar. Indonesia akan melakoni laga pertama Grup A melawan Filipina pada 29 April nanti.