JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo tak mau berkomentar banyak soal kemungkinan Indonesia menggantikan Peru sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17.
Dito tak ingin sesumbar. Dia mengaku masih harus menjalin komunikasi dengan Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI).
Politisi muda dari partai Golkar itu masih akan menunggu hasil pertemuan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dengan FIFA.
"Soal itu (peluang Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-17) kita akan tunggu hasil pertemuan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir yang hari ini masih bertemu FIFA," jawab Dito Ariotedjo usai acara serah terima jabatan di Wisma Kemenpora, Senayan pada Selasa 4 April.
Saat ini Erick Thohir memang tengah menemui perwakilan FIFA. Keberangkatannya ke Zurich itu bertujuan untuk membicarakan sejumlah hal termasuk membawa proposal baru untuk menjelaskan peta biru sepak bola Indonesia ke depan.
Sambil menantikan hasil pertemuan Erick Thohir dengan FIFA, Dito mengatakan akan terus memberikan dukungan terhadap langkah-langkah positif yang dijalankan PSSI.
"Kami pasti mendorong Ketum PSSI dengan apa yang telah diusahakan. Saat ini PSSI sedang menemui FIFA jadi kita tunggu hasilnya, apapun keputusannya kami akan tetap dukung,” lanjut Menpora berusia 32 tahun itu.
Sebelumnya FIFA mencabut status tuan rumah Piala Dunia U-17 2023 dari Peru pada Senin, 3 April malam WIB.
Alasan FIFA mencabut status itu karena masalah infrastruktur. Peru dinilai tidak mampu memenuhi komitmen menyelesaikan infrastruktur yang dibutuhkan untuk menggelar turnamen.