Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia, Asisten Shin Tae-yong: Air Mata Ini Harus Jatuh
Asisten pelatih Timnas Indonesia U-20, Nova Arianto. (Foto: Instagram/@novarianto30)

Bagikan:

JAKARTA - Harapan para pemain Timnas Indonesia U-20 untuk berkiprah di Piala Dunia pupus. FIFA memutuskan untuk mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Artinya, jatah tampil sebagai tuan rumah juga ikut dicabut. Hal ini jelas membuat para pemain dan juga jajaran pelatih kecewa.

Pasalnya, perjuangan dan kerja keras selama persiapan selama ini jadi sia-sia karena batal tampil di event besar tersebut.

Asisten pelatih Timnas Indonesia U-20, Nova Arianto, termasuk yang paling kecewa. Dia mengaku bisa merasakan betul kesedihan dan kepedihan para pemain setelah mendapat kabar FIFA mencabut status tuan rumah Indonesia.

"Akhirnya air mata ini harus jatuh karena saya bisa merasakan apa yang dirasakan pemain pemain muda ini. Di mana semua kerja keras dan pengorbanan yang sudah dilakukan selama ini menjadi sia sia," tulis Nova Arianto di akun Instagram miliknya, Kamis, 30 Maret.

Menurutnya, Piala Dunia U-20 seharusnya bisa menjadi jembatan bagi pemain muda untuk bermain di luar negeri. Namun, kesempatan itu akhirnya sirna.

"Lanjutkan perjuangan kalian karena perjalanan kalian masih panjang, kalian pasti punya mimpi yang lain dan itulah yang harus kalian perjuangkan," lanjut mantan pemain Persib Bandung itu.

Nova berharap, semoga tidak ada sanksi yang menberatkan sepak bola Indonesia. "Karena hidup terus berjalan dan sepak bola Indonesia harus terus berkembang ke arah yang lebih baik," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, FIFA resmi mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 karena situasi terkini di dalam negeri. Hal ini disinyalir karena derasnya penolakan keikutsertaan tim Israel di Piala Dunia U-20.

Penolakan itu juga datang dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster. Bahkan, akun Instagram Ganjar diserbu para pemain Timnas Indonesia U-20 yang merasa kecewa.