Tugas Berat Shin Tae-Yong di Timnas Indonesia
Shin Tae-Yong. (Foto: FIFA)

Bagikan:

JAKARTA - Rencananya, nama pelatih tim nasional sepakbola Indonesia akan diumumkan oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) pada esok hari, 26 Desember. Dari komentar-komentar para petinggi PSSI belakangan ini, satu nama yang hampir pasti menjadi pelatih timnas adalah Shin Tae-Yong.

Publik tanah air sebenarnya masih berharap sosok Luis Milla kembali mengisi pos pelatih timnas Indonesia. Namun, namanya harus tersingkir karena tidak bisa memberi jaminan juara dalam presentasinya kepada petinggi PSSI beberapa waktu lalu.

Padahal di era Luis Milla, tim nasional Indonesia mampu mempertontonkan permainan apik yang mampu menghibur mata para pecinta sepakbola Tanah Air. Bahkan, timnas Indonesia hampir saja menembus delapan besar Asian Games 2018 jika saja tak kalah dalam drama adu pinalti dengan Uni Emirat Arab.

Nah, itu lah yang akan menjadi tugas berat Shin Tae-Yong, di mana dirinya harus mengembalikan kepercayaan publik Tanah Air. Terlebih, timnas Indonesia baru saja "babak belur" saat ditangani Simon McMenemy yang tak bisa memberikan satu kemenangan pun di Kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022 beberapa waktu lalu. 

Publik pasti berharap, Tae-Yong bisa menjadikan timnas sebagus saat ditangani Milla, atau bahkan bisa melebihinya. Jika dibanding Simon, pengalaman melatih Tae-Yong terbilang jauh lebih mumpuni.

Awal karier kepelatihan Tae-Yong dimulai sejak menjadi asisten pelatih di tim Australia, Brisbane Roar, pada 2005. Bisbane Roar sendiri adalah klub di mana ia mengakhiri kariernya sebagai pesepakbola di usianya yang ke-35 tahun.

Kemudian, Tae-yong kembali ke klub lamanya, Seongnam Ilhwa Chunma FC, pada awal Desember 2008 lalu. Tae-Yong adalah legenda klub tersebut, di mana dirinya bermain untuk klub asal Korea Selatan itu pada periode 1992-2004.

Namanya semakin dikenal saat berhasil membawa Seongnam menjuarai Liga Champions Asia pada musim 2009/2010. Selepas dari Seongnam, Tae-yong melanjutkan karier kepelatihannya ke level yang lebih tinggi dengan berkutat di level tim nasional.

Ia menjadi asisten pelatih Timnas Korea Selatan pada 1 Januari 2014. Hanya butuh tujuh bulan, Tae-yong diangkat menjadi pelatih sementara Timnas Korea Selatan pada 17 Agustus di tahun yang sama.

Namun sejak Korea Selatan menunjuk Uli Stielike pada awal September 2014 hingga pertengahan Juni 2017, Tae-Yong kembali menjadi asisten pelatih Korea Selatan. Tetapi, tugas Tae-Yong tidak berakhir di situ saja.

Sejak menjadi asisten dari Uli, Tae-yong juga ditugasi untuk menjadi pelatih Timnas Korea Selatan U-23 dan U-20. Di sinilah titik karier dirinya kian cemerlang.

Di level U-23, Tae-yong sukses membawa negaranya maju ke perempat final Olimpiade Rio 2016 dan sekaligus menjuarai Piala AFC U-23 pada tahun yang sama. Ia pun juga berhasil membawa level U-20 miliknya ke babak 16 besar Piala Dunia U-20 pada 2017 lalu.

Di tahun yang sama pula, tepatnya pada 4 Juli 2017, Tae-yong resmi menggantikan peran dari Uli yang dipecat oleh Timnas Senior Korea Selatan. Selama berkarier di Timnas Senior, Tae-yong sukses membawa negaranya masuk ke Piala Dunia Rusia 2018 kemarin. Namun, pelatih kelahiran Yeongdeok-gun, Korea Selatan, tersebut gagal membawa negara lolos dari fase grup usai kalah dari Swedia dan Meksiko di Grup F.

Meski begitu, skuat asuhannya mampu membuat kejutan di laga terakhir, di mana Korea Selatan sanggup mengalahkan negara peraih Piala Dunia 2014, yakni Jerman, dengan skor 2-0. Meski sama-sama gagal lolos fase grup, setidaknya di laga ini Tae-Yong membuat Jerman menjadi penghuni dasar klasemen Grup F Piala Dunia Rusia 2018 kemarin.

Setelah kompetisi terakbar tersebut berakhir, dirinya masih menganggur hingga kini. Namun, sebentar lagi Tae-Yong akan punya tugas berat, di mana dirinya diminta PSSI tidak hanya menjadi pelatih timnas senior saja, tapi juga diminta untuk membantu mengembangkan Timnas Indonesia U-20.

Seperti diketahui, Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Shin Tae-yong diharapkan bisa membantu Timnas Indonesia U-19 agar bisa bersaing di level Piala Dunia.