Jadi Satu-satunya yang Tersisa di Sektor Ganda Putra Swiss Open 2023, Bagas/Fikri Tak Terbebani Justru Termotivasi
Pasangan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri jadi satu-satunya wakil Indonesia di ganda putra Swiss Open 2023. (Foto: Twitter/@INABadminton)

Bagikan:

JAKARTA - Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri menjadi satu-satunya wakil Indonesia di perempat final Swiss Open 2023 untuk sektor ganda putra. Mereka jadi tumpuan Tim Merah Putih untuk merebut gelar juara.

Indonesia sebenarnya memiliki dua wakil lainnya di sektor ganda putra. Namun, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan lebih dulu tersisih.

Leo/Daniel tersingkir pada babak 32 besar yang berlangsung pada hari pertama turnamen, Selasa. Pasangan berjuluk The Babies itu ditundukkan pasangan Denmark Jeppe Bay/Lasse Molhede dalam dua gim langsung 20-22, 22-24.

Sedangkan Pram/Yere mengalami nasib serupa pada Rabu, saat menghadapi Kenya Mitsuhashi/Hiroki Okamura asal Jepang. Meski sudah berjuang keras, namun pasangan berjuluk PraYer itu akhirnya kalah tiga gim 24-26, 21-15, 17-21.

Jadi satu-satunya harapan di ganda putra tak membuat Bagas/Fikri terbebani. Mereka justru termotivasi untuk membuktikan diri bisa jadi andalan.

"Meski kami tinggal sendirian setelah Pram/Yere dan Leo/Daniel sudah tersisih, kami tidak terbebani. Kami justru mau menunjukkan kalau kami bisa," kata Bagas dalam keterangan tertulis yang dirilis PBSI.

"Walau tinggal kami yang bertahan di ganda putra, sebetulnya kami tidak terlalu terbebani. Kami berusaha fokus saja di setiap gim yang akan kami lalui," timpal Fikri.

Bagas/Fikri mengamankan tiket perempat final berkat kemenangan atas Lee Jhe Huei/Yang Po Hsuan pada babak 16 besar yang berlangsung Kamis malam waktu Basel, Swiss.

Juara All England 2022 itu masih mempertahankan fokus dan kualitasnya hingga bisa keluar dari persaingan tiga gim kontra duo Taiwan itu.

"Alhamdulillah bisa menang dan diberi kelancaran. Pada gim pertama, kami sudah panas duluan, sehingga bisa bermain baik dan akhirnya bisa unggul jauh," ujar Bagas.

"Sebaliknya di gim kedua, lawan gantian mulai panas dan bisa menemukan performa terbaik. Selain itu, kami kalah juga karena banyak mati sendiri," lanjutnya.

Gim ketiga Bagas/Fikri kembali mengunci kemenangan penentu setelah bermain tanpa beban dan menghindari mati sendiri dari lawan.

"Pada gim ketiga, kami bisa unggul kembali. Kuncinya jangan banyak mati sendiri di lapangan. Kami main nothing to lose saja dan yakin di tengah lapangan," ujar Bagas.