Hampanya Kesuksesan Pep Guardiola di Man City Tanpa Trofi Liga Champions
Manajer Manchester City, Pep Guardiola (kiri). (Foto: Twitter @ManCity)

Bagikan:

JAKARTA - Pep Guardiola terbilang sukses di Manchester City. Sejumlah gelar sudah diraihnya sejak bergabung dari Bayern Munchen pada 2016 silam.

Pria berusia 52 tahun itu telah mengangkat trofi Premier League Inggris sebanyak empat kali, memenangi empat trofi Piala Liga, dan satu Piala FA selama tujuh tahun di Manchester.

Meski bergelimang dengan gelar domestik, tetapi City belum pernah merengkuh trofi Liga Champions.

Guardiola menyebut kesuksesan kariernya sebagai manajer Manchester City hanya akan ditentukan dengan gelar juara Liga Champions, tidak peduli berapa kali klub asuhannya memenangi trofi Premier League Inggris.

Bagi Guardiola, upaya City untuk memenangi kompetisi klub elite Eropa untuk pertama kalinya itu merupakan sebuah inspirasi. Akan tetapi, dia tidak jarang membuatnya frustasi.

Padahal, di klub sebelumnya, Guardiola pernah membawa Barcelona memenangi dua gelar Liga Champions yaitu pada 2019 dan 2011. Meski gagal mengulangi kesuksesan itu saat melatih Bayern Munich selama tiga tahun.

Dia pernah membawa The Citizens ke final Liga Champions. Namun harus menerima kekalahan dari Chelsea pada final 2021.

Dihadapkan pada pertanyaan apakah eranya di City akan ditentukan hanya dengan prestasi di turnamen level Eropa, Guardiola menjawab: "Iya. Bukan berarti saya sepakat dengan hal tersebut tapi kami benar-benar akan dinilai dengan kompetisi itu."

Akan tetapi, dia yakin perkembangan City dari tim yang dipandang sebelah mata menjadi anggota klub elite Eropa di bawah kepemimpinannya layak mendapat penghargaan lebih.

"Sejak hari pertama saya tiba, duduk di sini untuk pertama kalinya, mereka (media) bertanya kepada saya 'apakah Anda di sini untuk memenangi Liga Champions?" kata Guardiola dikutip dari AFP via Antara, Selasa, 14 Maret.

"Saya bilang 'Apa? Apabila Anda manajer Real Madrid mungkin saya akan menerima itu.' Tapi saya menerima itu di sini. Ini tidak akan berubah," pungkasnya.

Sementara itu, gelandang City, Kevin De Bruyne bersikeras bahwa era kepelatihan Guardiola harus dipandang sebagai kesuksesan meski sejauh ini belum pernah mendaratkan titel Liga Champions.

"Setiap tahun kami mendekatinya, perempat, semi, final. Kami belum pernah mencapai tujuan terakhirnya. Kami akan mencobanya lagi," kata De Bruyne.

"Apabila Anda menghiraukan suara-suara itu maka akan mengganggu. Saya tahu kami belum memenanginya tapi kami telah berjuang dengan sangat baik."

"Saya tahu orang-orang memandang Anda apabila Anda memenanginya, tapi begitu banyak situasi yang terjadi," lanjutnya.

City akan menjalani leg kedua babak 16 besar Liga Champions musim 2022/2023 melawan klub Bundesliga Leipzig pada Selasa, 14 Maret, atau Rabu, 15 Maret dini hari WIB, untuk mengincar tiket lolos ke perempatfinal dalam enam musim secara beruntun.

Anak-anak asuh Guardiola ditahan imbang 1-1 pada leg pertama, tapi akan diuntungkan dengan penampilan di depan pendukungnya di Stadion Etihad.