Bagikan:

JAKARTA - Kabar tak menyenangkan menimpa bintang Liverpool, Mohamed Salah. Villa milik Salah di Kairo, Mesir, diobrak-abrik perampok.

Peristiwa tak mengenakkan itu terjadi setelah Salah mengalami momen buruk dalam kariernya. Dia gagal mengeksekusi penalti untuk Liverpool sehingga timnya mengalami kekalahan.

Dalam pertandingan Premier League Inggris, Sabtu 11 Maret lalu, Liverpool kalah 0-1 dari Bournemouth. Padahal dalam laga di Stadion Vitality itum The Reds punya peluang menyamakan kedudukan.

Kesempatan untuk Liverpool itu terbuka ketika Salah pada babak kedua menjadi eksekutor penalti. Namun tendangannya yang melebar dari tiang gawang justru membuat para pendukung Liverpool yang hadir di stadion kecewa lantaran skor tak berubah.

Hari buruk bagi Salah tak berhenti setelah Liverpool kehilangan tiga poin. Dia juga mengalami nasib nahas, 24 berselang dari kekalahan itu.

Dikutip dari Daily Star pada, Senin 13 Maret, atau satu hari setelah Liverpool kalah, Salah mendapat kabar pada Minggu, 12 Maret perampok telah mencuri harta bendanya di villa yang berada di Kairo, Mesir.

Sumber menyebut kabar ini diketahui dari keponakan Salah yang kembali ke villa di Kairo. Ketika tiba, ia kemudian mendapati ada jendela yang terbuka.

Melihat kejanggalan itu, dia kemudian menghubungi polisi dan pihak yang berwajik segera tiba di lokasi. Melanjutkan laporan, pemeriksaan dilakukan dan didapati bahwa banyak barang-barang berserakan di seluruh bagian properti.

Digambarkan bahwa tempat itu telah diobrak-abrik terduga perampok, karena adanya sejumlah barang yang hilang. Meski belum dipastikan secara detail, tapi media Mesir, Al-Ahram melaporkan, perangkat listrik menjadi salah-satu barang yang digondol para perampok.

"Kamera pengawas di sekitar lokasi sedang dibongkar dan petugas keamanan yang bertanggung jawab untuk mengamankan tempat itu sedang diinterogasi," tulis laporan dikutip dari Daily Mail, Senin 13 Maret

"Pihak keamanan sedang mengintensifkan upaya mereka untuk memecahkan misteri insiden tersebut dan langkah-langkah hukum yang diperlukan telah diambil," kata seorang sumber menambahkan.

Rumor beredar, kejadian di Kairo itu merupakan bentuk kekecewaan atas tumpulnya penampilan Salah bersama The Reds. Padahal di tanah kelahirannya Salah dianggap sebagai pemain terhebat Mesir yang digembar-gemborkan sebagai pahlawan nasional.

Sementara itu, manajer Liverpool, Jurgen Klopp, menolak untuk menyalahkan Salah atas kekalahan timnya dari Bournemouth. Pria asal Jerman sadar kesalahan selalu dapat terjadi pada siapa saja, terlepas dari apakah mereka adalah salah satu pemain terbaik di dunia.

"Penalti terakhir yang kami dapatkan, saya tidak tahu kapan itu terjadi, setidaknya di liga, itu sudah lama sekali," kata Klopp setelah peluit akhir.

"Ini benar-benar hipotetis, jika kami mencetak gol di sana, permainan bisa berubah tetapi itu tidak membuat kinerja lebih baik tetapi itu bisa mengubah hasil setidaknya. Itu saja. Dia mencetak banyak gol tapi gagal mengeksekusi penalti, tetapi itulah hidup," lanjutnya.