Bagikan:

JAKARTA – Pemain Manchester City, Kyle Walker, terancam tidak disodori kontrak baru setelah terekam CCTV bertindak tidak senonoh dalam keadaan mabuk di sebuah bar.

Konsekuensi dari perbuatan itu membuat polisi Cheshire, Inggris, pun sudah memulai penyelidikan sejak kemarin, Rabu. Pihak berwenang menyita CCTV sebagai bukti untuk memperkuat penyelidikan.

Aksi tidak senonoh dilakukan Walker saat ia mabuk di bar Revolution di Wilmslow, Cheshire. Sebuah potongan video memperlihatkan pemain berusia 32 tahun itu mencakar seorang wanita lalu menciumnya.

Polisi dilaporkan sudah meminta keterangan dari staf di bar yang dikunjungi Walker bersama dua wanita dan seorang teman prianya. Kunjungan itu dilakukan di antara pukul 17.20 hingga 19.00 pada hari Minggu waktu lokal.

Women's Aid selaku federasi yang rutin mengkampanyekan anti kekerasan dalam rumah tangga mengatakan, tindakan tidak senonoh seperti yang dilakukan Walker adalah masalah serius.

"Jika para pemberi kerja, termasuk klub sepak bola, tidak menanggapi masalah ini dengan serius, hal ini akan mengirimkan pesan yang jelas ihwal perilaku yang dapat diterima,” ujar mereka dilansir The Sun.

Jika terbukti bersalah, Walker bisa jadi dijatuhi tuntutan melanggar kesopanan di depan umum. Itu adalah sebuah pelanggaran hukum umum yang dapat dikenai sanksi denda dan penjara.

Manchester City yang dibela Walker sejauh ini menolak untuk menanggapi skandal tersebut secara terbuka. Juara bertahan Liga Premier itu bersikeras, apa yang diperbuat pemain mereka adalah masalah pribadi.

City mengatakan secara pribadi Walker sama sekali tidak melanggar peraturan klub meskipun ada bukti rekaman yang dengan jelas menunjukkan tindakan tidak senonoh itu dilakukan pemain mereka.

Namun, masalah ini membuat petinggi klub membatalkan pembicaraan mengenai perpanjangan kontrak sang pemain. Walker dijadwalkan untuk melakukan negosiasi hari ini ihwal kesepakatan baru berdurasi hingga Juni 2024.

Sebuah sumber mengatakan, sang pemain kini tampak lebih khawatir gagal melakukan negosiasi dengan klub dibanding ancaman yang kemungkinan akan diterimanya.

"Dia tampaknya tidak khawatir dengan rasa malu yang ditimbulkan oleh hal ini terhadap keluarganya, klub, dan para penggemar. Apa yang tampaknya benar-benar ia khawatirkan adalah kasus ini merusak peluangnya untuk mendapatkan perpanjangan kontrak," kata sumber itu.