Kisah Muram Muhammad Ali Center Birmingham, Dipenuhi Kotoran Burung karena Tak Terurus
Ilustrasi Muhammad Ali Center. (Foto: alicenter.org)

Bagikan:

JAKARTA – Kisah muram menerpa Muhammad Ali Center yang terletak di Birmingham, Inggris. Tempat tersebut kini benar-benar terbengkalai dan mulai dipenuhi kotoran burung.

Muhammad Ali Center dibuka langsung sang petinju legendaris pada tahun 1983. Ia memenuhi janji datang ke tempat itu tanpa menerima uang untuk perjalanannya tersebut.

Pada saat itu, mendiang petinju yang pernah didiagnosa menderita Parkinson tersebut dijemput dari Heathrow dengan Rolls Royce milik pengusaha Birmingham dan dijamu koki beken waktu Rustie Lee di restoran Handsworth.

Muhammad Ali Center dibangun dengan tujuan agar anak-anak muda setempat dapat menggunakannya untuk berbagai kegiatan seperti kelas karate dan pentas musik. Tempat itu juga dibuka bar dan disedikan meja biliar.

"Saya tidak hanya menyombongkan diri dengan mengatakan saya adalah yang terhebat. Kami adalah yang terhebat," kata Ali kepada hadirin saat ia secara resmi membuka tempat itu seperti dilansir The Sun.

Sesuai foto-foto terbaru yang diterbitkan The Sun menunjukkan Muhammad Ali Center saat ini benar-benar tidak terurus sama sekali. Atapnya di beberapa bagian terlihat menganga dan dinding bagian dalam dipenuhi grafiti.

Sementara itu, keadaan jauh lebih menyedihkan terjadi pada kaca-kaca jendela yang sudah pecah. Dari luar, beberapa coretan juga terlihat menempel di bangunan dengan dinding kecoklatan itu.

Adapun panggung tempat petinju ikonik ini pernah berdiri dipenuhi kotoran burung dan area barnya hancur total. Sejumlah meja biliar terbalik di antara sisa-sisa kursi yang hangus dan sampah yang menumpuk di luar.

Sebuah kebakaran memaksa tempat ini ditutup pada tahun 2002 sebelum dimiliki oleh organisasi lokal Kajans Women's Enterprise selama tujuh tahun terakhir.

"Dia sangat tertarik dengan komunitas dan orang-orang yang disebutnya sebagai 'saudara' di Handsworth sangat berarti," demikian kata Gary Newbon, seorang reporter televisi yang meliput Ali meresmikan gedung tersebut.

"Membuka tempat itu adalah hal yang besar baginya. Jadi, ini adalah skandal bagaimana gedung itu rusak dan hancur," ia menambahkan.