JAKARTA - Dokter tim Madura United, Marcello Araujo buka suara soal insiden yang hampir merenggut nyawa pemain timnya, Ricki Ariansyah di laga kontra PSIS Semarang, Selasa, 7 Maret. Pada kesempatan ini, dia menyampaikan kritik terhadap fasilitas medis di lapangan.
Marcello menyinggung soal kelengkapan alat medis di ambulans yang tidak memenuhi standar. Menurutnya itu menjadi hal vital yang akan sangat mempengaruhi proses penanganan.
"Waktu itu ambulans atau mobil dari Rumah Sakit peralatannya tidak lengkap. Jadi kalau ambulans ada di situ, bukan sebagai taksi ya," sindirnya dalam video yang diunggah Madura United di Youtube pada Rabu, 8 Maret.
"Jadi seharusnya (perlengkapan medis) lebih lengkap untuk bisa terima pasien di dalamnya. Untuk berikutnya, saya minta tolong kepada federasi agar peralatan medisnya lebih lengkap," tegasnya menambahkan.
Dalam laga di Stadion Jatidiri, Selasa 7 Maret sore WIB, insiden mencekam menimpa Ricki Ariansyah. Ia sempat kolaps di depan gawang PSIS sesaat setelah mencetak gol kedua Laskar Sapeh Kerap.
Kejadian ini bermula ketika Ricki Ariansyah tengah melakukan heading, tapi disaat yang bersamaan salah satu pemain lawan tak sengaja menendang ke arah Ricki.
Momen itu membuat Ricki terjatuh dengan posisi kepala lebih dulu menghantam tanah dengan keras dan langsung tak sadarkan diri.
Ketika penanganan medis dilakukan, dr Marcello Araujo bahkan tertangkap kamera ikut menangis melihat kondisi Ricki.
"Saya begitu emosinya sampai menangis. Saat Rian kolaps, saya bicara sama dia. Dia respons ke saya dan bilang ‘doktor’. Di situ saya begitu emosional. Saya cium kepala dia karena tahu dia ada dengan saya lagi, dengan kita lagi," ungkap Marcello.
Beruntung, pemain yang akrab disapa Rian itu bisa terselamatkan. Kondisi terbaru menyebut Rian sudah sadar meski masih harus menjalani perawatan.