Bagikan:

JAKARTA - Kritikan pedas disampaikan pemain asing Madura United, Lee Yu-jun, kepada PSSI. Dia meminta induk sepak bola itu lebih peduli dengan nyawa pemain ketimbang sibuk mengurusi soal naturalisasi.

Kritikan itu disampaikan Lee setelah insiden horor yang menimpa rekan setimnya, Ricki Ariansyah. Menurut pemain asal Korea Selatan itu, perlu ada regulasi dalam menghadapi keadaan darurat yang dihadapi pesepak bola.

"PSSI harus punya regulasi terkait keadaan darurat (emergency) untuk pemain. Seperti kejadian tadi, ambulans ada, tetapi perlengkapan medis untuk hal-hal darurat tidak siap. Bahkan sekadar oksigen saja tidak ada," tulis Lee di Instagram Story.

"Tolong hal-hal yang berkaitan dengan keselamatan pemain itu diutamakan. Jangan hanya bicara naturalisasi saja, tetapi tim medis tidak berstandar sama sekali," Lee menambahkan.

Seperti diberitakan sebelumnya, pemain yang akrab disapa Rian itu kolaps saat timnya menang 2-0 atas PSIS Semarang dalam lanjutan Liga 1, Selasa, 7 Maret. Dia tidak sadarkan diri ketika mencetak gol kedua Madura United ke gawang PSIS.

Pemain berusia 25 tahun itu ambruk pada menit tambahan waktu babak kedua.

Saat menyundul bola, Ricki tampak terkena tendangan pemain lawan tepat di wajah. Ia pun langsung terjatuh sebelum pemain lain menyadari bahwa Ricki tidak sadarkan diri.

Usai kejadian Ricki langsung mendapat pertolongan medis sebelum dilarikan ke rumah sakit. Namun, peralatan medis untuk pertolongan darurat dianggap tidak memadai sama sekali.

Setelah menerima pertolongan dari petugas, Ricki pun langsung dibawa ke St. Elisabeth Semarang. Saat ini ia pun dilaporkan sudah sadarkan diri.