Bagikan:

JAKARTA – Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan kembali mengungkapkan alasan kenapa dia enggan meletakkan jabatannya meskipun mendapat desakan yang masih dari masyarakat pasca tragedi Kanjuruhan.

Hal itu disampaikan sosok yang akrab disapa Iwan Bule itu dalam kongres luas biasa (KLB) PSSI pemilihan ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota komite eksekutif di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis, 16 Februari 2023.

"Saya pikir transformasi sepak bola sudah dilakukan. Jadi, saya sampaikan waktu tragedi itu saya didesak mundur. Saya bukan tidak mau melepas jabatan, saya tidak ingin sepak bola ini tidak ada yang mengendalikan," kata dia.

Iwan Bule menghadapi desakan yang begitu kencang setelah tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 nyawa pada awal Oktober tahun lalu karena dianggap gagal mengelola sepak bola nasional.

Meski demikian ia memilih tidak mengingatkan desakan itu dan lebih memilih bertahan. Meski demikian, jabatannya tetap saja berakhir lebih cepat setelah tim gabungan pencari fakta merekomendasikan agar kongres luar biasa sebaiknya dipercepat.

PSSI pun kemudian membentuk tim satuan tugas transformasi sepak bola dan mempercepat kongres luar biasa yang digelar pada hari ini. Kongres ini akan memilih ketua baru menggantikan Iriawan.

"Sehingga saya putuskan saya tetap dan melakukan transformasi. Saya dibantu berbagai stakeholder dan alhamdulillah sudah ada hasil dari transformasi," kata dia.

Sebanyak lima mana maju menjadi calon ketua umum PSSI periode 2023-2027. Mereka adalah Erick Thohir, Doni Setiabudi, Arif Putra Wicaksono, La Nyalla Mahmud Mattalitti, Fajar Djemi Francis. 

Namun, nama terakhir sudah mengundurkan diri pada Rabu, 15 Februari kemarin. Meski demikian, dalam keterangan yang diterima ia tidak merinci alasan kenapa ia menarik diri menjelang hari H.