JAKARTA - Nama Arif Putra Wicaksono muncul lagi dalam kontestasi calon Ketua Umum (Ketum) PSSI periode 2023-2027. Ini merupakan kali ketiga Arif mencoba peruntungan.
Dalam dua pencalonan sebelumnya, Arif tentu mendapatkan banyak pengalaman. Salah satu pengalaman yang tak terlupakan terjadi pada pemilihan periode 2019-2023.
CEO Nine Sport Inc itu merasakan bagaimana berurusan denagn politik uang. Dalam upayanya bersaing menjadi Ketum PSSI 2019-2023, ia mendapat tawaran uang untuk modal menjadi menduduki kursi PSSI 1.
Pria asal Jakarta itu masih berpegang prinsip teguh dan tegas menolaknya.
"Pada 2019 saat saya mencalonkan kedua kali, pernah ditawarkan sejumlah uang untuk dapat di sana (posisi Ketum PSSI)," kata Arif Wicaksono dalam bincang-bincang dengan VOI di kawasan Jakarta Selatan, Jumat 10 Februari.
"Bahkan waktu itu ada pengusaha top menanyakan saya, berapa biaya yg kira- kira diperlukan (untuk maju jadi Ketum). Saya bilang, mohon maaf pak kalau memang seperti itu menurut saya kita gak akan bisa membuat sepak bola bertahan," kenang Arif soal pengalaman di masa lalu.
Bukan hanya memikirkan soal kredibilitas dan upaya membuat citra sepak bola Tanah Air yang bersih. Penolakan itu ditegaskan Arif juga karena ia tak mau bekerja dengan berorientasi pada uang.
"Cuma balik lagi (soal tawaran uang), saya punya prinsip kalau memulai sesuatunya pakai uang, orientasi pertama saya itu akan mikir bagaimana caranya balikin duit itu," katanya.
Itu yang mau dia tanggung karena nantinya, jika terpilih, hanya ingin fokus membenahi sepak bola Indonesia.
Arif Wicaksono menjadi salah satu dari lima bakal calon ketua umum PSSI 2023/2027. Ia bakal bersaing dengan La Nyalla Mattalitti, Doni Setiabudi, Erick Thohir dan Fary Djemy Francis.