JAKARTA - Kabar duka menyelimuti PSSI. Mantan Sekretaris Jenderal PSSI, Nugraha Besoes, tutup usia pada Senin, 6 Februari, dini hari WIB.
Dia wafat di RS Pusat Otak Nasional (PON) Profesor Mahar Mardjono, Jakarta, dalam usia 81 tahun.
Nugraha Baeoes meninggal dunia sekitar pukul 00.15 WIB dan dimakamkan pada siang harinya.
Yunus Nusi yang saat ini menduduk kursi Sekjen PSSI, mengaku menjadikan Nugraha Besoes sebagai sosok panutan dalam menjalankan tugas.
"Beliau adalah mantan sekjen PSSI dengan integritas dan kemampuan administrasi terbaik," ujar Yunus, seperti dikutip dari Antara, Senin, 6 Februari.
Pria yang pernah menjabat sebagai anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI itu juga menyebut dirinya memiliki hubungan yang baik dengan Nugraha Besoes.
Yunus kerap mengundang Nugraha Besoes ketika PSSI mengadakan kongres. Namun, Nugraha tidak pernah hadir lantaran kondisi kesehatannya tidak bagus.
"Setiap mau kongres saya kadang menelepon beliau untuk mengantar undangan. Akan tetapi, almarhum selalu mengabarkan tidak bisa hadir karena kesehatannya," tutur Yunus.
Sementara sekretaris Jenderal PSSI tahun 2016-2017 Ade Wellington mengaku terkesan dengan sosok Nugraha Besoes. Dia mengatakan, almarhum tidak segan berbagi ilmu dengan juniornya.
"Beliau tidak segan-segan untuk berbagi ilmu kepada juniornya, termasuk kepada saya pada saat sebelum dan saat saya menjadi sekjen PSSI," ujar Ade, juga dikutip dari Antara.
Dia menilai, sosok Nugraha Besoes memang mempunyai kemampuan yang mumpuni sebagai sekjen PSSI. Buktinya, Nugraha Besoes mampu bertahan sebagai sekjen PSSI pada tiga era kepemimpinan di organisasi yang berdiri pada 19 April 1930 tersebut.
"Almarhum mempunyai kelebihan sebagai sekretaris jenderal. Beliau bisa menjalankan keinginan ketua umum, exco (komite eksekutif-red) maupun masyarakat sepak bola saat itu dengan baik," tutur Ade.
BACA JUGA:
Nugraha Besoes juga disebut Ade memiliki jasa di balik persepakbolaan nasional. Saat Nugraha duduk di kursi sekjen PSSI, tim nasional Indonesia merebut medali emas di SEA Games 1987 dan 1991. Selain itu, Indonesia juga menjadi kampiun di Piala Kemerdekaan 2008.
"Pada masa beliau banyak pula torehan keberhasilan, seperti PSSI mampu menjalankan kompetisi, baik itu profesional Galatama, amatir Piala Perserikatan, Galanita Wanita, Gala Mahasiswa, kompetisi usia muda, anak gawang hingga Piala Soeratin. Beliau juga yang mengawal kita meraih juara SEA Games, Piala Kermerdekaan dan lain-lain," kata Ade.
Nugraha Besoes mulai menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI pada masa kepemimpinan Kardono tahun 1983-1991.
Setelah itu, Nugraha masih diberikan kepercayaan untuk mengisi posisi serupa tahun 1991-1999 pada saat Azwar Anas memimpin PSSI.
Pria yang lahir pada 4 Juli 1941 itu sempat tidak memegang jabatan Sekjen PSSI untuk beberapa saat sebelum akhirnya kembali lagi ke posisi tersebut ketika Nurdin Halid menjadi ketua umum PSSI pada 2003-2011.
Hal tersebut menahbiskan nama Nugraha Besoes sebagai sosok terlama yang mengemban jabatan tersebut. Belum ada yang bisa menyamainya sampai saat ini.