7 Pesepak Bola Muslim yang Mungkin Belum Diketahui Publik
Miralem Pjanic merupakan salah satu pemain muslim. (FOTO/INSTAGRAM @miralem_pjanic)

Bagikan:

JAKARTA — Tidak bisa disangkal sepak bola adalah salah satu olahraga paling terkenal di bawah kolong langit sehingga tidak mengherankan banyak pemainnya yang mendapat popularitas begitu tinggi.

Sebagai nama-nama tenar di olahraga ini, latar belakang pemain-pemain tersebut banyak dicari para penggemar mereka. Tidak terkecuali agama, sebagai salah satu fitur sensitif yang menonjol dari para pemain.

Hampir semua pencinta sepak bola sudah pasti tahu jika Zinedine Zidane, Karim Benzema, Mesut Oezil, Sadio Mane, Mohamed Salah dan Paul Pogba adalah pemain yang memeluk Islam. Namun, ada juga pemain muslim lain yang mungkin jarang diketahui.

Berikut ini tujuh pesepak bola muslim yang mungkin jarang diketahui publik, seperti dilansir dari Sportskeeda:

Emmanuel Adebayor

Nama ini adalah salah satu pemain Afrika terhebat dari generasi terakhir yang memiliki karier sukses di berbagai klub top Eropa. Ia tercatat pernah membela Arsenal, Real Madrid, Manchester City, dan Tottenham Hotspur.

Mantan striker itu terlihat mengenakan jubah putih dan mengucapkan kalimat Syahadat, sebuah upacara di mana seseorang menyatakan keyakinan pada 'keesaan Allah dan menerima Muhammad sebagai nabinya', pada tahun 2015 silam.

Nicolas Anelka

Anelka merupakan salah satu striker paling berbakat dari Prancis. Ia masuk Islam dari Kristen ketika dia baru berusia 16 tahun. Fakta lain yang tidak begitu terkenal adalah Anelka bahkan mengadopsi nama Muslim Abdul-Salam Bilal pada tahun 1994.

"Saya merasakan hubungan ini dengan Tuhan, dan itu mencerahkan hidup saya. Saya memiliki keyakinan dalam hati saya bahwa itu adalah agama saya. Saya senang menjadi seorang Muslim, agama damai dan saya belajar banyak dari Islam," kata dia.

Granit Xhaka

Pemain milik Arsenal dan timnas Swiss ini adalah bagian penting dari lini tengah tim London Utara itu. Ia dibeli dari Borussia Monchengladbach dengan nilai transfer sekitar 35 juta poundsterling.

Xhaka menjalani musim pertama yang lumayan. Mampu memecah permainan dan mengatur serangan dengan sama mudahnya. Kini ia menjadi pemain yang sangat penting bagi The Gunners dalam beberapa musim terakhir.

Ia tidak segan-segan melakukan tekel ke lawan. Kehadirannya di tengah lapangan ditambah dengan keterampilan bermain bolanya memberi dimensi baru bagi tim besutan Mikel Arteta.

Marouane Fellaini

Mantan gelandang Manchester United ini adalah seorang Muslim sejak lahir. Lahir dari orang tua Maroko dari Tangier dan dibesarkan di Brussel, Fellaini memiliki masa sukses di Standard Liege dan Everton sebelum pindah ke Old Trafford dan memenangkan Piala FA serta gelar Liga Eropa.

Di bawah asuhan Jose Mourinho, Fellaini sering dipercaya starter untuk duel bola udara karena posturnya yang tinggi. Pemain internasional Belgia itu meninggalkan United pada 2019 dan bergabung dengan klub China Shandong Luneng.

Eric Abidal

Eric Abidal adalah seorang petarung. Mantan pemain Barcelona ini berjuang melawan kanker sampai bisa kembali bermain di level tertinggi lagi. Ia pindah agama dari Kristen ke Islam pada 2007 setelah menikah dengan mantan pesenam kelahiran Aljazair, Hayet Kebir.

"Semua berjalan alami. Pilihan masuk Islam, bukan karena isteri saya, tapi anugerah yang tiba-tiba muncul. Itu benar-benar terjadi. Saya memeluk Islam dengan keyakinan penuh," katanya.

Edin Dzeko

Dzeko memeluk Islam sejak lahir. Striker asal Bosnia tersebut sukses bersama Wolfsburg, Manchester City, AS Roma, dan kini bersama Inter Milan. Dzeko menjalani musim 2016/2017 yang menakjubkan, di mana ia mencetak 39 gol dalam 51 penampilan.

Selain jago di depan gawang, Dzeko juga merupakan pemain yang poliglot alias jago beberapa bahasa: Bosnia, Ceko, Jerman dan Inggris dengan lancar. Ia sering terlibat dalam berbagai acara amal dan bahkan menjadi duta UNICEF di negaranya.

Miralem Pjanic

Pjanic, seperti rekan senegaranya Dzeko, adalah seorang Muslim sejak lahir. Ia pernah dibeli oleh Juventus sebagai pengganti Paul Pogba.

Di Turin ia dengan cepat menyesuaikan diri dengan perannya sebagai playmaker untuk Bianconeri. Pjanic punya kemampuan teknis yang luar biasa, keterampilan playmaking, keserbagunaan taktis, dan jago mengambil tendangan bebas.