JAKARTA - Sejumlah klub yang menjadi peserta kompetisi Liga 2 serentak menyampaikan penolakan serta kekecewaan atas keputusan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Seperti diberitakan sebelumnya, PSSI dan PT LIB resmi menghentikan kelanjutan kompetisi Liga 2 dan Liga 3. Keputusan diambil berdasarkan tiga faktor.
Sekjen PSSI, Yunus Nusi mengklaim,penghentian ini karena permintaan dari mayoritas klub Liga 2 untuk menghentikan liga. Hanya saja tidak disebutkan berapa klub yang mengajukan hal ini.
Alasan kedua, penghentian karena sesuai dengan rekomendasi tim Transformasi Sepak Bola Indonesia seusai Tragedi Kanjuruhan. Tim menyebut sarana dan prasarana klub Liga 2 belum memenuhi syarat yang ditetapkan.
Ketiga, keputusan diambil sesuai dengan Peraturan Polisi (Perpol) nomor 10 tahun 2022. Dalam Perpol itu disebutkan periode perizinan kompetisi maksimal 14 hari sebelum waktu pertandingan.
Hasil rapat ini kemudian memunculkan beragam reaksi dari klub-klub peserta Liga 2. Mayoritas menyatakan kekecewaan dan meminta agar kompetisi bisa kembali berjalan.
Chief Operating Officer FC Bekasi City, Wafa Amri mengatakan, keputusan dihentikannya Liga 2 adalah pukulan telak. Dia menilai ini bentuk cara federasi membunuh mimpi.
"Dihentikannya Liga 2 dan Liga 3 oleh PSSI menjadi pukulan telak bagi FC Bekasi City yang sedang berada dalam posisi pertama di Grup Tengah. Pastinya sedih dan sangat kecewa,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Kamis, 12 Januari.
"Keputusan Exco PSSI ini otomatis membunuh mimpi dan harapan kami untuk bisa promosi ke Liga 1. Semoga keputusan ini masih bisa diubah, mereka harus memikirkan nasib ribuan pemain, official Liga 2 dan 3 yang menggantungkan hidupnya dari sepakbola," lanjutnya.
Perasaan senada juga disampaikan pihak PSMS Medan. Mereka juga kecewa akan keputusan ini. Apalagi sejauh ini PSMS sudah melakukan persiapan cukup matang untuk mengikuti lanjutan liga.
"Pastinya kita kecewa. Kita sudah mempersiapkan diri sejak bulan lalu terkait lanjutan liga. Apalagi ada angin segar dari LIB bahwa Liga 2 mau lanjut lagi tanggal 14 Januari 2023) ini," kata Media Officer PSMS, Aldi Aulia di Medan, seperti dikutip dari Antara, Jumat, 13 Januari.
CEO Semen Padang FC, Win Bernadino, tak kalah kecewa dengan keputusan PSSI dan PT LIB yang menghentikan kelanjutan kompetisi Liga 2. Dia menegaskan, Semen Padang tengah bersemangat dalam perebutan tiket promosi ke Liga 1.
"Secara tim, kita Semen Padang FC kecewa dengan dihentikannya nya Liga 2 tahun 2022. Karena Insya Allah dengan persiapan yang kita lakukan, kita yakin bisa bersaing dalam perebutan tiket promosi ke Liga 1," katanya.