Bagikan:

JAKARTA - Misi tim Serpong City untuk naik level pada musim ini dinilai pupus setelah PSSI melalui rapat komite eksekutif (Exco) pada Kamis, 12 Januari memutuskan untuk menghentikan kompetisi Liga 3 pasca Tragedi Kanjuruhan.

"Keputusan ini sudah menghancurkan mimpi pemain, gimana selanjutnya nasib pemain? Selain mimpi, mereka juga punya keluarga yang harus dihidupi," kata CEO Serpong City, Jerry Nugroho dikutip dari Antara, Sabtu, 14 Januari.

Menurut Jerry, penghentian ini juga akan berdampak bagi timnas Indonesia.

"Bagaimana timnas akan bagus tanpa kompetisi yang baik, jangan berharap timnas akan lebih baik kalau masih seperti ini kondisinya," lanjut Jerry.

"Kejadian ini tentu akan menambah trauma anak-anak Indonesia yang bercita-cita untuk menjadi pesepak bola, setiap tahun liganya tidak jelas. Mulai dari segi jadwal hingga format semua tidak pernah dibuat dengan baik," kata Jerry menambahkan.

"Berapa banyak biaya, waktu, tenaga yang sudah klub-klub habiskan? Sepak bola Indonesia tak akan menjadi industri yang maju, ini sama saja keegoisan para pengurus telah membunuh nasib para klub dan pemain," kata Jerry menegaskan.

Serpong City sendiri merupakan klub peserta Liga 3 Banten yang sejak awal memiliki target untuk bisa promosi ke Liga 2.

Keputusan yang diambil oleh PSSI ini tentu menjadi sangat berat bagi para elemen klub mulai dari manajemen, pemain hingga ofisial.

"Saya berharap federasi ke depannya bisa lebih berbenah dan diisi oleh orang-orang yang berkompeten sehingga menghasilkan liga yang bagus, dan timnas yang kuat yang tentu akan membuat iklim investasi di klub sepakbola menjadi lebih baik lagi," tutup Jerry.

Tidak hanya Liga 3, PSSI juga menghentikan Liga 2 yang membuat sejumlah tim bereaksi.

Induk organisasi sepak bola Indonesia itu juga memutuskan tidak adanya degradasi pada kompetisi Liga 1 musim 2022/2023.