Penghormatan untuk Pele, 'Sang Penari Samba Lapangan Hijau'
Mendiang legenda sepak bola asal Brasil, Pele. (Foto: Instagram @pele)

Bagikan:

JAKARTA - Dunia sepak bola kembali kehilangan legenda besar. Setelah Diego Maradona berpulang pada dua tahun lalu, Pele diberitakan meninggal dunia di usia 82 tahun pada Kamis, 29 Desember.

Kabar ini tentu membuat dunia sepak bola berduka. Penghormatan pun diberikan kepada legenda, sang penari samba lapangan hijau.

Presiden FIFA Gianni Infantino melalui Instagram pribadi, @gianni_infantino, mengunggah enam foto Pele termasuk saat pria kelahiran 23 Oktober 1940 itu tengah mencium trofi Piala Dunia Jules Rimet yang tiga kali dia menangkan bersama Brazil.

"Pele: Abadi - selamanya bersama kita," kata Infantino dalam unggahannya tersebut.

Bintang timnas Brasil, Neymar, yang bulan ini baru saja menyamai rekor Pele sebagai pencetak gol terbanyak Selecao lewat golnya dalam perempat final Piala Dunia 2022 Qatar, juga menyampaikan penghormatan lewat Instagram pribadi, @neymarjr.

"Sebelum Pele, 10 hanyalah sebuah angka. Saya pernah membacanya entah di mana. Tapi betapapun indahnya, kalimat itu tidak lengkap," tulis Neymar dalam takarir unggahannya yang dibuka dengan foto Pele mengenakan sebuah mahkota.

"Saya akan bilang sebelum Pele sepak bola hanyalah olahraga. Pele mengubah segalanya. Ia membuat sepak bola menjadi seni, sebuah hiburan. Menjadi suara bagi si papa, hitam, dan terutama: memalingkan pandangan dunia ke Brasil. Status sepak bola dan Brasil naik berkat sang Raja! Ia pergi tapi sihirnya bertahan. Pele SELAMANYA!!"

 

 

 

 

 

View this post on Instagram

Konfederasi sepak bola Brasil, CBF, juga menyampaikan penghormatan kepada Pele melalui media sosial mereka.

"Pele melampaui sekadar olahragawan terbaik sepanjang masa. Raja Sepak Bola kami merupakan lambang tertinggi tentang seorang Brazil pemenang yang tak pernah takut menghadapi kesulitan," demikian potongan takarir unggahan CBF di Instagram, @cbf_futebol, dalam bahasa Portugal.

Ucapan duka juga disampaikan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach. Dalam pernyataan resminya, Presiden IOC mengatakan dunia telah kehilangan ikon olahraganya yang hebat dan sepak bola telah kehilangan rajanya.

"Dengan mangkatnya Pele, dunia telah kehilangan ikon olahraga yang hebat," kata presiden IOC Thomas Bach di Twitter seperti dikutip Antara via AFP, Jumat, 30 Desember.

"Seperti yang bisa saya rasakan sendiri, dia adalah orang yang benar-benar percaya kepada nilai-nilai Olimpiade dan pembawa api Olimpiade yang bangga. Merupakan suatu kehormatan untuk mempersembahkan Olimpic Order kepadanya."

Pele dinobatkan sebagai atlet abad ini oleh IOC pada 1999 dan dihormati dengan Olympic Order, penghargaan tertinggi Gerakan Olimpiade, pada 2016.

"Sepak bola telah kehilangan rajanya," kata IOC dalam pernyataan penghormatannya.

"Pele, pesepakbola serba bisa dengan bakat khusus, memenangkan penggemar di semua benua di dunia. Dia memainkan peran penting dalam kebangkitan sepak bola ke posisi olahraga paling populer di planet ini."

Rumah Sakit Albert Einstein, tempat Pele dirawat, menyatakan sang legenda meninggal dunia "karena sejumlah kegagalan organ akibat perkembangan kanker usus besar dan beberapa kondisi medis sebelumnya."