Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, menyatakan sikap pemerintah yang tak akan mengintervensi penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB), menjadi hal yang positif untuk sepak bola nasional.

Langkah pemerintah untuk tidak melakukan intervensi PSSI berulangkali disebutkan Menpora Zainudin Amali. Hal itu kembali ditegaskannya setelah bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta.

"Kami sangat mengapresiasi sikap pemerintah yang akan memastikan tidak akan ikut campur tangan dalam KLB PSSI mendatang," kata Iriawan, seperti dikutip dari Antara, Selasa, 1 November.

"Ini hal positif buat sepak bola kita ke depan," lanjut sosok yang akrab disapa Iwan Bule tersebut.

Keputusan percepatan KLB tersebut, kata Iriawan, semata-mata diambil PSSI sebagai bentuk tanggung jawab agar kompetisi sepak bola di Indonesia bisa kembali bergulir.

Adapun keputusan PSSI untuk mempercepat KLB, kata dia, sesungguhnya didasari oleh niat baik, serta respons positif dari rekomendasi yang pernah disampaikan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan agar PSSI segera menggelar KLB.

"Sekarang ini kami sudah mengirimkan surat kepada FIFA. Jadi saat ini mari kita bersabar saja sambil memikirkan bagaimana kompetisi di negeri ini bisa kembali berjalan. Kompetisi adalah marwah dan itu harus kita pastikan bisa berjalan," kata Iriawan.

Sebelumnya, Menpora mengungkapkan bahwa Presiden telah mengingatkan jajaran pemerintah untuk tidak mengintervensi dan turut campur dalam pelaksanaan KLB PSSI.

"Beliau (Presiden) hanya saya laporkan saja ya, sudah beliau hanya mendengarkan, tidak ada apa-apa, dan hanya mengingatkan ya sudah pemerintahannya mengikuti saja, tidak boleh intervensi, tidak boleh campur tangan itu saja," katanya.

Menpora mengatakan KLB sudah diputuskan sesuai mekanisme di PSSI. "Pemerintah menyerahkan semuanya kepada PSSI, silakan PSSI melakukan sesuai dengan ketentuan yang ada. Kan ada statuta FIFA dan di PSSI ada statutanya," tuturnya lagi.