Ini Tanggapan PSSI soal Rekomendasi TGIPF Tragedi Kanjuruhan Malang
PSSI menyambut Presiden FIFA. (Foto via Antara/M Risyal Hidayat)

Bagikan:

JAKARTA - PSSI akhirnya mengomentari rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan Malang. Dalam rekomendasi itu, TGIPF mengimbau Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dan para anggota Komite Eksekutif (Exco) mundur.

Itu sebagai bentuk tanggung jawab moral atas insiden maut di Stadion Kanjuruhan Malang. PSSI dinilai pihak yang turut bertanggung jawab atas tragedi yang menelan 133 korban jiwa iu.

Anggota Exco PSSI, Vivin Cahyani Sungkono mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti rekomendasi dari TGIPF setelah adanya evaluasi Gugus Tugas Transformasi Sepak Bola Indonesia tentang Tragedi Kanjuruhan di Malang.

"Kami menunggu evaluasi dari task force," ujar Vivin usai pertemuan PSSI dan FIFA di Kantor PSSI, Jakarta, Selasa, 18 Oktober 2022, seperti dikutip dari Antara.

"Apa yang sudah dievaluasi, apa yang sudah direkomendasi itu menjadi tekad PSSI untuk mereformasi total sepak bola dan melakukan aksi kerja nyata," lanjutnya.

Pada 14 Oktober 2022, TGIPF Tragedi Kanjuruhan mengeluarkan rekomendasi. TGIPF mencatat, korban meninggal dunia berjumlah 132 orang (sampai rekomendasi itu diturunkan-red), lalu 96 orang luka berat, 484 orang luka sedang atau ringan yang sebagian di antaranya bisa saja mengalami dampak jangka panjang.

Rekomendasi TGIPF, yang diketuai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, sudah diserahkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

TGIPF pun merekomendasikan agar PSSI menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) guna menghasilkan kepemimpinan dan kepengurusan PSSI yang berintegritas, profesional, bertanggung jawab dan bebas dari konflik kepentingan.

Vivin pun meminta dukungan dari masyarakat untuk PSSI dan kebangkitan sepak bola nasional.

"Mohon dukungan dan doa agar semua berjalan maksimal. Perbaikan dari PSSI pun bisa dinikmati. Seperti kata Presiden FIFA, dengan penduduk sekitar 270 juta jiwa, Indonesia seharusnya menjadi bintang, setidak-tidaknya di kawasan regional maupun dunia," kata Vivin.

PSSI berjumpa dengan FIFA di Kantor PSSI, Jakarta, Selasa. FIFA diwakili oleh sang Presiden Gianni Infantino, sementara PSSI diwakili Ketua Umum Mochamad Iriawan.

Sebelum pertemuan itu, FIFA terlebih dahulu bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin siang.

Presiden Joko Widodo dan Gianni Infantino pun menyepakati sejumlah hal, terutama soal transformasi sepak bola Indonesia secara menyeluruh termasuk memastikan semua aspek pertandingan berjalan sesuai standar FIFA.