Bagikan:

JAKARTA - Gareth Bale adalah salah satu pemain baru fantastis di musim 2022 Major League Soccer (MLS). Dia adalah pemain yang datang dengan catatan mengesankan bersama Real Madrid.

Hal ini memungkinkan Los Angeles FC (LAFC) untuk membawanya dengan harga murah dan, dalam prosesnya, menguntungkan Inter Miami milik David Beckham, yang menerima kompensasi sebesar 75.000 dolar AS (Rp1,11 miliar). Kok, bisa?

Begini, ada aturan di MLS terkait penandatanganan pemain dari liga asing, yang disebut Daftar Penemuan. Dikutip dari Marca, Rabu, untuk mengontrak pemain Wales itu, LAFC menggunakan uang di luar batas gajinya, yang disebut Targeted Allocated Money (TAM) untuk mengurangi dampak pembatasan gaji dari berbagai pemain dan tidak melanggar anggaran 2022.

Namun, hal tersebut juga harus mempertimbangkan pedoman Daftar Penemuan, sebuah aturan MLS untuk para pemain yang diikuti oleh waralaba mereka di liga asing, tetapi tidak terikat kontrak dengan MLS atau tunduk pada mekanisme alokasi lain untuk liga AS.

Jadi, ketika sebuah tim ingin mengontrak seorang pemain di masa depan, itu memberinya klausul ini, yang berfungsi sebagai hak menyisihkan untuk membawanya ke MLS ketimbang tim lain. Dalam kasus Gareth Bale, Inter Miami memiliki klausul ini dan LAFC harus membayar 75.000 dolar AS untuk mendapatkan hak kontraknya.

Tujuan dari aturan ini bukan untuk meningkatkan biaya pemain karena perselisihan antara dua tim MLS, jadi ada baiknya untuk menghormati batas gaji yang berlaku, serupa dengan yang diterapkan di empat liga olahraga utama AS (NFL, NBA, MLB dan NHL).

Berapa penghasilan Gareth Bale di MLS?

Keuntungan bagi LAFC adalah gaji pemain Wales itu sangat rendah dibandingkan dengan apa yang dia dapatkan di Real Madrid. Gajinya untuk musim 2022 ditetapkan sebesar 1,6 juta dolar AS (Rp23,73 miliar) karena ia bergabung dengan tim sebagai agen bebas. Jadi, menurut tabulator liga, ini adalah gaji yang ditetapkan.

Jika dia terdaftar sebagai "pemain yang ditunjuk", gajinya akan menjadi 3,5 juta dolar AS (Rp51,91 miliar). Jika kita menambahkan 75.000 dolar AS, biaya penandatanganan kotor jauh lebih kecil dari 20,3 juta dolar AS (Rp302 miliar) per musim yang diperoleh Gareth Bale di Real Madrid.