Bagikan:

JAKARTA - Seorang pesepak bola palsu yang hampir menipu klub untuk menawarkan kontrak tiga tahun senilai 540 ribu poundsterling (Rp9,88 miliar) per bulan ternyata pernah dilarang bermain oleh ayahnya karena permainannya buruk.

Grégoire Akcelrod adalah orang Prancis terkenal yang pernah membuat berbagai klub percaya bahwa dia adalah bintang sepak bola yang sedang naik daun. Setelah bermain untuk tim amatir Paris Saint-Germain di divisi kelima, dengan percaya diri dia mengklaim sebagai pemain cadangan untuk juara Ligue 1 melalui pembuatan situs web palsu.

Namun, sebelum berhasil menipu beberapa klub seperti Norwich, Bournemouth dan Swindon untuk menawarkan percobaan, Akcelrod ternyata pernah dilarang bermain sepak bola oleh ayahnya karena skill-nya biasa-biasa saja.

Setelah menyaksikan langsung kemampuannya yang menyedihkan, ayahnya mengusirnya dari lapangan sepak bola antara usia 10 dan 18 tahun karena malu.

“Saya memainkan pertandingan pertama saya di depan ayah saya pada usia 10 tahun. Itu seperti final Liga Champions bagi saya," mengingat ingatan pertamanya tentang sepak bola, pemain Paris itu mengatakan kepada The Daily Mail.

“Kami bermain melawan tim yang bagus dan kami kalah 0-4. Ketika kami berada di mobil dalam perjalanan pulang, dia berkata, 'Greg, Ayah sangat sedih. Kamu sangat buruk. Kamu sangat malas. Ayah tidak ingin melihatmu lagi di lapangan sepak bola.’

"Saya terkejut. Berada di lapangan sepak bola bersama teman-teman adalah waktu terbaik saya dalam seminggu."

Akcelrod, bagaimanapun, tidak pernah menyerah pada mimpinya. Dia bertekad untuk membuktikan ayahnya yang meremehkan itu salah dengan bermain untuk tim cadangan PSG di divisi terbawah Prancis untuk mengejar pendidikan, yang membuatnya terputus oleh keluarga kayanya.

Dia memulai skema rumit yang membuatnya memalsukan laporan pertandingan dari L'Equipe dengan mengganti nama Nicolas Anelka dengan namanya sendiri, serta menyelinap ke lapangan Parc des Princes untuk mengambil foto 'resmi' dirinya sebagai cadangan PSG.

Chelsea, Manchester City, dan Arsenal melihat CV dan situs web palsunya tetapi Swindon Town memberinya uji coba pada musim panas 2003. Kurangnya bakat Akcelrod terlihat pada hari pertama uji cobanya, meskipun dia kemudian meraih kesuksesan yang lebih besar bersama Bournemouth .

Pria Prancis curang itu memanfaatkan krisis finansial The Cherries pada awal 2000-an dan mampu berlatih dengan skuad selama seminggu di pra-musim 2007, di mana ia mencetak gol dalam pertandingan persahabatan.

Swindon lantas muncul sebagai peminat dan memberinya masa uji coba pada pra-musim itu. Sang penyerang berhasil mengejutkan para pendukung The Robins dengan dua golnya dalam pertandingan itu. Tapi, manajer Paul Sturrock menolak untuk mengontraknya.

Sebanyak 21 klub pencoba lainnya berdatangan, termasuk Norwich yang harus menyesali keputusan mereka usai menyaksikan penampilan buruk pemain ini dalam pertandingan persahabatan tim cadangan.

Namun, mimpi Akcelrod nyaris jadi kenyataan ketika CSKA Sofia yang baru lolos ke Liga Champions mengontaknya pada musim panas 2009. Klub Bulgaria itu bahkan menawarinya kontrak tiga tahun senilai 540 ribu poundtserling yang dia tandatangani dan bahkan berpose untuk dalam sesi foto.

Namun, kebohongan Akcelrod terkuak setelah penggemar CSKA yang bertanya kepada forum online PSG mendapat jawaban bahwa pemain ini adalah pembual.