Statistik Berbicara, Barcelona Melempem tanpa Pedri
Pedri (Instagram @pedri)

Bagikan:

JAKARTA - Barcelona terpuruk. Sejak memenangi laga El Clasico 4-0 di Estadio Santiago Bernabeu, tim asuhan Xavi Hernandez disingkirkan dari Liga Europa oleh Eintracht Frankfurt dan menderita dua kekalahan kandang di La Liga dari Cadiz dan Rayo Vallecano.

Ada banyak faktor yang dapat menjelaskan penurunan performa Blaugrana ini. Delain hasil, ada satu faktor yang muncul di atas segalanya: absennya Pedri.

Pemain internasional Spanyol itu telah melewatkan hampir setengah musim karena cedera. Terobosan Barcelona bertepatan dengan kembalinya dia ke lapangan, ditambah dengan kedatangan pemain musim dingin. Saat itulah tim ini kembali ke jalurnya.

Mereka tampil luar biasa saat mengalahkan tim-tim terkemuka di liga. Mereka mengalahkan Atletico Madrid, Valencia, Real Madrid... dan Sevilla.

Statistiknya jelas terlihat. Dikutip dari Marca, Selasa, dengan Pedri di lapangan, Barcelona tidak pernah kalah di La Liga: sepuluh kemenangan dan dua hasil imbang dalam 12 pertandingan, yaitu 32 dari kemungkinan 36 poin.

Tanpa dia, klub memiliki 31 poin dari 63, atau dengan kata lain, poin lebih sedikit dengan dua kali lebih banyak pertandingan yang dimainkan.

Dalam laga kontra Frankfurt, Pedri menderita cedera cukup parah. Otot bicep femoris-nya robek sehingga membuatnya absen hingga akhir musim.

Ketidakhadiran Pedri tidak hanya tercermin dalam hasil, tetapi juga dalam penampilan tim. Barcelona tidak dapat menemukan pemain untuk membuat perbedaan di posisi tengah dalam.

Dengan Busquets dalam performa bagus dan tak terbantahkan sebagai poros, baik Frenkie De Jong maupun Gavi tidak membuat lompatan dalam kualitas yang dibutuhkan saat itu.

Belum lagi Nico, yang terdegradasi ke pinggir lapangan setelah awal musim yang menjanjikan.

Yang paling mengkhawatirkan adalah performa De Jong, yang, setelah sedikit bangkit, sekali lagi menunjukkan dirinya sebagai pemain yang terlalu tidak menentu dalam operan dan tidak berdampak pada permainan.

Adapun Gavi, meski berkomitmen dan fisiknya prima, tidak memiliki ketenangan dan kejelasan dalam operan yang ditawarkan Pedri.

Xavi tahu bahwa Pedri bukan cuma pemain kunci dalam gerakan menyerang, tetapi juga dalam pertahanan. Ketidakhadirannya dalam tim membuktikan bahwa sang pelatih benar-benar membutuhkannya.

Sayangnya untuk Barcelona, ​​mereka akan memainkan lima pertandingan terakhir musim ini tanpa Pedri. Padahal, Barca butuh pemain muda terbaik Eruo 2020 itu untuk memastikan kehadiran mereka di Liga Champions.