Tuntutan Gaji Mohamed Salah Tak Dipenuhi Manajemen Liverpool, El-Hadji Diouf: Itu karena Dia Orang Afrika
Pemain Liverpool, Mohamed Salah (belakang). (Foto: Instagram @mosalah)

Bagikan:

JAKARTA - Pemain Liverpool, Mohamed Salah, punya peluang untuk pindah ke tim lain. Hingga saat ini, pemain asal Mesir itu belum juga menandatangani kontrak baru dengan Liverpool.

Beredar kabar, kontrak baru yang ditawarkan manajemen Liverpool pada Desember lalu telah ditolak agen Salah, Ramy Abbas Issa. Sang pemain diyakini meminta gaji sekitar 400 ribu poundsterling (sekitar Rp7,5 miliar) per pekannya.

Saat ini Salah mendapat bayaran 200 ribu poundsterling per pekannya. Ini jauh di bawah Kevin de Bruyne (Manchester City) yang dibayar 400 ribu poundsterling per pekan dan Cristiano Ronaldo (Manchester United) 510 ribu poundsterling per pekan.

Mantan pemain Liverpool, El Hadji Diouf, angkat bicara terkait hal ini. Dia meminta Salah untuk sadar diri.

Diouf menilai, pemain berusia 29 tahun itu tak akan mendapatkan kontrak yang diinginkan karena bukan berasal dari negara Eropa.

"Salah harus sadar dia warga Afrika, jadi mereka (Liverpool) tak akan memperlakukan dia seperti orang Eropa, dan mereka tak akan memberikannya kontrak terbaik seperti yang lain," ujar Diouf kepada beIN Sports, seperti dilansir Mirror.

"Hal yang sama juga terjadi pada saya ketika berada di Liverpool," lanjutnya.

Diouf mengatakan, Liverpool seharusnya bisa memenuhi permintaan Salah. Dia juga menyarankan mantan pemain AS Roma dan Chelsea tersebut untuk bertahan di Liverpool.

"Jika saya Salah, saya akan bertahan di Liverpool. Dia bisa mendapatkan lebih banyak uang, dia pemain terbaik di klub bersama (Sadio) Mane, dan dengan dia Liverpool akan banyak memenangi trofi," kata Diouf.

Pria yang membela Liverpool dari tahun 2002 hingga 2005 ini menyarankan Salah untuk bermain empat tahun lagi di Anfield. Dia juga tak menyarankan sang pemain untuk hengkang ke klub baru, termasuk Real Madrid.

"Transfer ke Real Madrid artinya dia akan memulai semuanya dari awal lagi," tutur Diouf.